“Nanti di pintu pemasukan ada pemeriksaan-pemeriksaan lebih ketat, kemudian ada pengambilan sampel untuk diuji di laboratorium,” katanya.
Dijelaskannya, selain memperketat pengawasan, Kementan juga mempersiapkan laboratorium kesehatan hewan untuk mendiagnosa guna mendeteksi keberadaan virus flu babi tersebut.
Menurutnya, Indonesia sudah dinilai maju dalam melakukan surveilans untuk mendeteksi dini virus influenza tipe A dengan menggunakan fasilitas Influenza Virus Monitoring (IVM).
“Kita akan tingkatkan pengawasan dengan menggunakan fasilitas IVM di mana fasilitas ini juga dibantu oleh WHO (Organisasi Kesehatan Dunia),” katanya.
Saat ini, Indonesia mempunyai delapan laboratorium aktif untuk melakukan surveilans deteksi dini dan monitoring keberadaan virus influenza tersebut, khususnya terhadap kasus flu babi. (gw/fin)
Kemenkes Deteksi Penyebaran Flu Babi di Indonesia

