Totalitasnya membangun Khabib sudah dimulai sejak putranya berusia empat tahun. Bagian dari rumah keluarga mereka menjadi pusat kebugaran, di mana, Khabib mempelajari bela diri. Khabib kecil pun berlatih bersama anak didik sang ayah.
“Khabib memang aktif, bahkan Anda bisa kewalahan menjaganya. Dia suka memanjat, melompati sesuatu seperti sungai, halaman rumah tetangga, hingga pepohonan,” ujar Abdulmanap dalam wawancara.
“Sejak usia 15-16 tahun, saya tak bakal memberikan kelonggaran pada tiap atlet, termasuk Khabib. Mereka harus fokus sejak mereka berstatus sebagai atlet nasional. Sekolah, Dagestan, dan negara ini berharap pada mereka,” kata Abdulmanap.
Dari ruang kecil di rumahnya, Abdulmanap mendapat reputasinya sebagai pencetak juara. Seorang spesialis gulat dan samboini menjadi salah satu pelatih paling disegani di tanah kelahirannya dan kemudian meraih kemasyhuran internasional seiring keberhasilan putranya tersebut.
Meskipun ditolak untuk visa AS pada banyak kesempatan, yang melarangnya menghadiri sebagian besar perkelahian Khabib, termasuk mempertahankan gelar 2018 melawan Conor McGregor di Las Vegas, Abdulmanap hadir di Abu Dhabi untuk menyaksikan putranya menyatukan gelar UFC melawan Dustin Poirier, tahun lalu. Dia pun menemani Khabib saat bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin usai melibas raksasa Irlandia, McGregor. Kini, latihan Khabib dalam ketidakpastian setelah kematian ayah dan pelatihnya. (fin/tgr)
Ayah Khabib Nurmagomedov Wafat

