Pelebaran Jalan Cicalung-Pasirayu Dilanjutkan

Pelebaran Jalan Cicalung-Pasirayu Dilanjutkan
DILANJUTKAN: Proyek pelebaran jalan Cicalung-Pasirayu dilanjutkan meski ada permasalahan lahan. ANWAR BAEHAQI/RADAR MAJALENGKA
0 Komentar

MAJALENGKA-Meski ada protes dari pemilik lahan, proses pelebaran jalan Cicalung-Pasirayu akan terus dilanjutkan. Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) H Agus Tamim.
“Kenapa berani melaksanakan dan menganggarkan untuk kegiatan pelebaran jalan Cicalung-Pasirayu? Karena di sana ada permintaan warga agar jalan dilebarkan. Dengan dilebarkan tentunya kami apresiasi manakala masyarakat siap menghibahkan tanahnya,” ungkapnya kemarin.
Selain itu dalam prosesnya, dirinya tidak mengetahui persis proses negosiasi dengan warga. Mengingat, kala itu ia belum menjadi Kepala Dinas PUTR. Namun setelah membuka dokumen, ada berita acara serah terima yang ditandatangani oleh kepala desa dan camat tentang kesepakatan pelebaran jalan Cicalung-Pasirayu.
Namun dalam berita acara dan surat pernyataan, dirinya memahami ada kelemahan, dimana dalam proses penandatanganan dilakukan secara bersamaan dalam satu dokumen.
“Harusnya sejengkal tanah milik masyarakat yang akan dihibahkan kepada pemerintah daerah itu setiap jengkalnya ada tanda tangannya, di atas materai gitu. Itu kelemahan kami. Sehingga saat itu kami menganggap asumsi waktu itu sudah selesai penghibahanya ke pemda, sehingga kami berani menganggarkan,” jelasnya.
Namun ternyata di tengah perjalanan ada dua bidang tanah yang pemiliknya keberatan dan meminta ganti rugi. Dirinya memutuskan proses pengerjaan akan dilanjutkan dan melewati lahan tersebut.
“Sikap kami kembali ke semula, kalau itu tidak dihibahkan tanah itu, ya sudah tanah itu akan kita lewati saja. Tidak akan kami garap. Proses pengerjaan jalan terus karena kami tidak ada anggara untuk menggati tanah itu. Kalau tiba-tiba kami bayar, dari pos mana? ungkapnya.
Dirinya berharap pemilik lahan menyadari dan bisa menghibahkan tanahnya sebagai amal ibadah. Karena pada dasarnya pelebaran jalan dilakukan untuk memperlancar aktivitas masyarakat.
“Mudah-mudahan dengan kemarin audiensi dengan dewan dengan camat pemilik lahan sadar dan bisa menganggap hibah tanah ini sebagai amal ibadah. Saya perintahkan pekerjaan untuk dilewati dulu sampai selesai persoalannya,” ungkapnya.
Sedangkan untuk lahan yang sudah terpakai untuk pelebaran, akan dikembalikan kondisinya seperti semula. “Nah karena ada pohon yang dipotong, itu akan dipikirkan, kami minta kesalehan beliau atau giamana, atau nati pihak ketiga untuk menggantinya,” tambahnya.

0 Komentar