Penyemprotan Disinfektan Bisa Redam Tekanan Psikologis Warga

penyemprotan-disinfektan-kebon-baru-kota-cirebon
Petugas KPBD melakukan penyemprotan disinfektan di area permukiman warga, Jumat (3/7). Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon
0 Komentar

Penyemprotan disinfektan pada lokasi yang terjadi penyebaran corona virus disease (covid-19), tidak hanya ampuh membunuh virus. Tekanan psikologis warga juga diyakini dapat mereda.

KHOIRUL ANWARUDIN, Cirebon
DALAM kurun waktu satu pekan, angka kasus baru Covid-19 di Kota Cirebon mengalami peningkatan cukup signifikan. Mereka berasal dari 4 kelurahan yakni Kejaksan, Kebonbaru, dan Sukapura, di Kecamatan Kejaksan serta Sunyaragi, Kecamatan Kesambi.
Warga di sekitar lokasi tempat tinggal pasien yang terkonfirmasi positif tentu turut mendapatkan dampak psikologis.
Penyemprotan disinfektan sejauh ini masih diyakini dapat mencegah penyebaran covid-19 semakin meluas. Meski di awal pandemi, penyemprotan kerap dilakukan dengan cara yang tidak efektif. Misalnya menyemprotkan ke jalan raya.
Untuk mencegahan penyebaran virus di sekitar lokasi tempat tinggal warga yang positif corona, Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Kota Cirebon kembali melakukan penyemprotan cairan disinfektan di empat kelurahan.
Kepala KPBD, Agung Sedijono menyebutkan, penyemprotan dilakukan di RT 02 RW 03 Pamitran, Kelurahan Kejaksan, RW 02 dan RW 03 Kelurahan Kebonbaru, RT 06 RW 10 Karangsetra, Kelurahan Sukapura, dan RT 06 RW 10 Kelurahan Sunyaragi.
“Penyemprotan ini dilakukan menindaklanjuti adanya warga Kota Cirebon yang positif Covid-19,” ujar Agung, kepada Radar Cirebon, Jumat (3/7).
Untuk memudahkan penyemprotan disinfektan di rumah penduduk, terutama di wilayah yang padat, KPBD Kota Cirebon pun harus menggunakan kendaraan beroda tiga.
Kendaraan tersebut sengaja dirancang khusus untuk penyemprotan disinfektan ke gang-gang dan jalan kecil. Kendaraan ini diberi warna oranye, sebagai ciri khas KPBD.
Alat ini merupakan hasil produksi pabrik di Surabaya dan khusus dijual ke pemerintah bukan untuk umum. Pihaknya pun mengambil satu unit terlebih dahulu, setelah dicoba hasilnya bagus. “Harganya kalau nggak salah R 88,5 juta,” tuturnya.
Agung melanjutkan, kapasitas tangki di kendaraan ini mampu menampung 1.000 liter disinfektan, dan menghasilkan semprotan yang lembut seperti embun dan asap. Untuk itu, pihaknya menggunakan cairan disinfektan dengan bahan yang ramah lingkungan.
Saat ini, baru satu unit saja yang beroperasi di Kota Cirebon. Dirinya berharap kendaraan ini ke depan ada di tiap-tiap kecamatan di Kota Cirebon. Diyakini, penyemprotan disinfektan juga bisa menurunkan beban psikologis warga yang sempat kaget, karena ada warganya terpapar Covid-19.

0 Komentar