Bangunan rumah Putih adalah hasil perbaikan dari program rumah tidak layak huni (rutilahu) dua tahun yang lalu. Saat ini, dia kembali menantikan bantuan untuk perbaikan kediamannya.
“Saya trauma, semoga nanti kalau ada bantuan dari pemerintah atapnya pakai kayu sama genting saja,” harapnya.
Saat kejadian, rumah Putih langsung disambangi Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) yang melakukan assessment. Kemudian dari Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) memberikan bantuan berupa sembako.
Baca Juga:Panjunan Tanpa KumuhGusmul Berpeluang Besar Jadi Sekda
Namun untuk perbaikan sendiri saat ini Putiha masih menunggu. “Dapat kabar harus menunggu tiga minggu sampai satu bulan. Semoga bisa cepat. Sekarang sementara mau ditutup terpal dulu,” ungkapnya.
Putih saat ini masih tinggal di rumah kerabatnya. Ia kembali menantikan bantuan, agar segera dapat kembali ke kediamannya. (*)