CIREBON – Kejadian rumah ambruk karena faktor cuaca kian sering terjadi. Sebagian besar disebabkan cuaca buruk dan kondisi konstruksi yang sudah lapuk dimakan usia.
Kamis (2/7) lalu, hujan deras disertai angin kencang menyebabkan sebuah rumah di RT 01 RW 07 Kesunean Utara, Kelurahan Kasepuhan. Kondisi atap mengalami rusak berat dan 5 orang penghuninya terpaksa mengungsi ke rumah saudaranya.
Senin (6/7), giliran rumah milik Tini Wartini (50), warga RT 06 RW 17 Kriyan Barat, Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk yang mengalami rusak berat berat. Kamar tidur dan atap rumah ambruk. Sehingga Tini beserta 2 anak dan 1 orang cucunya harus mengungsi ke Baperkam setempat.
Kendati demikian, Tini kembali menempati rumahnya yang dianggap masih aman. Saat ini, ia dan kedua anaknya hanya menempati sebuah ruangan bekas warung. Lokasinya, persis berada di depan rumahnya. Bangunan tersebut hanya berukuran 2×2 meter. Sementara barang barangnya yang lain sudah dititipkan ke Baperkam RW 17 Kriyan Barat.
“Pas kejadian, ada anak saya yang lagi tidur. Tiba tiba saja rubuh gitu. Anak saya luka di kepala sama kakinya. Sempat pingsan pas kejadian,” ujar Tini, Radar Cirebon, Selasa (7/7).
Saat kejadian, kata Tini, kondisi cuaca cukup bersahabat. Kemungkinan besar, konstruksi rumahnya mengalami pelapukan.
Dengan kondisi ini, Tini yang merupakan janda mengaku merasa waswas saat hujan turun. Pasalnya, di bagian lain rumahnya, yakni di bagian dapur, kondisi dinding dan atapnya juga sudah terlihat sudah miring.
Yang dikhawatirkan saat ini, dinding dan atap dapurnya roboh dan mengenai rumah tetangga, karena lokasinya persis bersebelahan. “Tadi malam (Senin malam-red) kan hujan, itu ibu khawatir sekali. Takut roboh. Apalagi kalau yang di dapur itu sudah miring,” tuturnya.
Tini yang sudah tidak bekerja ini mengaku bingung. Terlebih 2 anak yang masih tinggal bersamanya juga baru saja mengalami PHK karena pandemi covid-19 merebak. Sudah begitu, dirinya juga tidak tercatat sebagai penerima program bantuan apapun.
Dirinya berharap ada perhatian dari pemerintah untuk memberikan solusi terkait kondisi rumahnya yang sudah bisa ditempati. “Ibu suka pusing kalau mikirin ini (rumah ambruk). Buat makan saja susah, gimana untuk benerin rumah. Berharapnya sih ada bantuan dari pemerintah,” ungkapnya.