MAJALENGKA- Bupati Majalengka, DR H Karna Sobahi MMPd melantik dan mengambil sumpah Ir H Rudi Kurniawan MM sebagai Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Majalengka di gedung Yudha Setda Majalengka, Selasa (7/7). Pelantikan dan pengambilan sumpah itu dihadiri Ketua DPRD Drs H Edy Anas Djunaedi MM, Forkopmida Majalengka dan para pejabat di lingkungan Pemkab Majalengka dan pimpinan Forum BUMD Kabupaten Majalengka.
Bupati Karna Sobahi menyatakan berdasarkan laporan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kondisi Perumda BPR Majalengka sedang memprihatinkan. Sehingga, rekomendasi OJK untuk pelantikan Dirut BPR Majalengka cukup lambat karena OJK ingin meyakinkan huja dirut hasil open bidding kerjasama dengan Universitas Majalengka (Unma) bisa menyelamatkan BPR Majalengka.
Dibeberkan Bupati Karna, ada 4 poin yang menjadi catatan OJK mengenai Perumda BPR Majalengka. Yakni tingkat kredit, pertumbuhan kredit masih kecil, terlalu banyak pregawai dan masih inefisiensi dalam operasional. Diungkapkan Karna, meningkatnya kredit macet diduga karena ada penyimpangan kantor cabang.
Orang nomor satu di Kabupaten Majalengka ini mengingatkan BPR merupakan badan usaha milik Pemkab Majalengka. Dimana penyertaan modal yang dilakukan bersumber dari uang rakyat. Karena itu, Bupati Karna meminta Dirut dan jajarannya bisa bekerjasama dan berkolaborasi untuk menyelamatkan BPR Majalengka agar bisa menghasilkan PAD yang bisa diandalkan bagi Kabupaten Majalengka.
“Saya malu dengan rakyat bila penyertaan modal yang diberikan kepada 4 BUMDtidak dikelola dengan baik dan menghasilkan PAD,” tandasnya.
Ia pun berpesan pada dirut yang baru dilantik untuk fokus memperbaiki manajemen dan segera mengambil langkah untuk memajukan Perumda BPR.
“Dirut BPR dan jajarannya harus konsentrasi dan fokus kelola keuangan dan manajemen untuk selamatkan BPR serta tidak mengurusi politik,” tegasnya.
Sementara itu, Dirut BPR Majalengka, Ir H Rudi Kurniawan menegaskan dirinya bertekad dan komitmen untuk mengembalikan masa keemasan BPR Majalengka padatahun 2016-2017 dengan menghasilkan PAD mencapai Rp3,7 miliar. Ditegaskan Rudi penyertaan modal untuk BPR saat ini baru sebesar Rp7,1 miliar daari total sebesar Rp50 miliar.