Kuningan Masih Zona Biru

Kuningan Masih Zona Biru
PERSIAPAN: Pegawai Dinas Kesehatan tengah menata boks yang akan digunakan pelaksanaan rapid tes masal.
0 Komentar

KUNINGAN – Kendati terdapat 11 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19, namun Kabupaten Kuningan masih dinyatakan zona biru. Bahkan pada Agustus mendatang, Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan memiliki target agar masuk zona hijau. Jika melihat dari data yang ada, per tanggal 7 Juli 2020 masih terdapat 11 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Kemudian ada 43 orang reaktif Covid-19, 57 pasien dalam pengawasan (PDP), enam orang dalam pemantauan (ODP) dan 176 orang tanpa gejala (OTG).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan dr Susi Lusiyanti mengatakan, di Jawa Barat hanya ada delapan daerah yang masih zona biru. Termasuk Kabupaten Kuningan menjadi salah satu daerah di Jabar yang masuk zona biru.
Menurut Susi, semakin ditemukan kasus OTG Covid-19, maka kinerja Dinas Kesehatan dalam pengendalian virus menjadi lebih terukur. “Jadi semakin ditemukannya OTG corona, maka kinerja Dinas Kesehatan dalam pengendalian virus ini akan semakin mudah. Namun kami tetap berharap, warga tetap menjalankan protokol kesehatan supaya Kabupaten Kuningan menjadi zona hijau,” ujar dr Susi kepada Radar, kemarin (7/7).
Diyakininya, jika warga patuh menggunakan masker, cuci tangan dan melakukan social distancing, maka Agustus mendatang Kuningan bisa menjadi zona hijau. “Sebab saat ini Kuningan masih berada di zona biru. Semoga kita bisa masuk zona hijau, namun tetap dengan partisipasi aktif semua elemen masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Caranya mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditentukan. kemudian masyarakat juga tetap berperilaku hidup sehat,” tandasnya.
Namun sebaliknya, kata dokter Susi, jika protokol kesehatan Covid-19 tidak dijalankan atau malah terabaikan, maka diprediksi kasus Covid-19 baru dapat melandai di tahun 2021 mendatang.
“Karena itu, kita sekarang akan kembali melakukan rapid test masal di 32 kecamatan. Semua kecamatan sudah siap melaksanakan rapid masal, tinggal persiapan rapidnya dan kita masih menunggu juknis dari provinsi,” sebut dia.
Dia menambahkan, bahwa target sampel di 32 kecamatan untuk rapid masal sebanyak 2.000 orang. Hanya saja, detail sasaran yang menjadi sampel rapid test masih dalam pembahasan tim gugus tugas. “Justru kita mendapat apresiasi dari provinsi setelah swab masal, sebab berhasil mengungkap 10 warga dengan status OTG yang hasilnya terkonfirmasi positif Covid-19. Hasil ini didapat setelah Labkesda Jabar merilis hasil sementara tes swab sebanyak 620 spesimen, dari jumlah total 1.600 spesimen, sedangkan sisa 980 spesimen kita masih menunggu hasilnya,” tutupnya. (ags)

0 Komentar