Sisa Anggaran Covid-19 Rp37,8 Miliar

0 Komentar

KUNINGAN – Total anggaran penanganan Covid-19 di Kabupaten Kuningan menembus angka Rp72,3 miliar. Namun hingga Selasa (7/7), anggaran yang baru terserap hanya setengahnya atau sekitar Rp34,5 miliar. Anggaran sebesar itu disebar ke sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan juga untuk aktivasi posko command centre. Termasuk juga bantuan sosial (bansos) berupa sembako bagi warga terdampak Covid-19.
Total anggaran yang mencapai Rp72 miliar untuk penanganan Covid-19 itu didapat ketika memasuki parsial ke-4. Anggaran itu dialokasikan pada Bantuan Tidak Terduga (BTT). Sehingga dari jumlah yang sudah terserap, maka sisa anggaran yang masih ada mencapai Rp37,8 miliar.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kuningan Drs Asep Taufik Rohman MSi MPd melalui Kabid Anggaran Drs Otang Setiawan MSi menerangkan, total anggaran itu diperoleh dari refocusing dan realokasi APBD dan anggaran seluruh SKPD. Hal ini berdasarkan Perpres Nomor 20 Tahun 2020 dan Permendagri Nomor 20 Tahun 2020, bahwa setiap kabupaten/kota harus menganggarkan bagi penanganan Covid-19.
“Refocusing ini menyisir anggaran yang dinilai tidak mendesak di segala bidang hingga 35% di setiap SKPD sesuai peraturan. Misalnya saja penundaan anggaran yang mengundang kerumunan massa, beragam kegiatan bimtek dan penundaan berbagai pengadaan barang dan jasa,” bebernya.
Namun jika darurat Covid-19 dinyatakan selesai dan anggaran masih tersisa, kemungkinan anggaran itu segera dipergunakan kembali untuk kegiatan SKPD. Sehingga kinerja dan program setiap SKPD kembali berjalan normal. “Namun memasuki new normal atau adaptasi kebiasaan baru (SKB), selain biaya tim kesehatan, anggaran penanganan Covid-19 mulai digunakan untuk recovery dampak sosial ekonomi di masyarakat. Kemudian bantuan sosial tahap III bagi warga Kuningan yang tidak mampu,” imbuhnya.
Menurutnya, total anggaran itu belum dipastikan final. Sebab tak ada kepastian kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. “Tapi kita harapkan, adanya partisipasi warga untuk mematuhi protokol kesehatan. Sehingga kasus positif Covid-19 dapat ditekan hingga nol persen, dan hal ini menjadi salah satu yang dapat menghemat penggunaan anggaran,” paparnya.
Otang merinci jika saat ini ada instansi yang penyerapan anggaran penanganan Covid-19 sudah 100 persen. Yakni RSUD Linggarjati yang mendapat alokasi Rp3 miliar sudah terserap semuanya. Dana itu teralisasikan semuanya untuk pengadaan alat dan obat untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp2 miliar serta pembuatan ruang ruang isolasi dan pembuatan ruang perawatan khusus Covid-19 sebesar Rp1 miliar.

0 Komentar