ROHANI (52), terisak dan menangis sejadi-jadinya, menyaksikan tempat usahanya dibongkar. Ya, Rohani adalah salah satu pemilik bangunan liar itu mengaku pasrah. Karena tempat usahanya jualan kopi sudah digusur.
Pada kesempatan itu, Rohani menjelaskan, dia membangun warung di tempat tersebut, setelah membeli dari seseorang pada 10 tahun silam, dengan harga Rp5 juta. Untuk membuktikan ucapannya, dia menunjukkan kuitansi yang ditandatangani oleh RT setempat.
Bahkan, selama 10 tahun tinggal di warung, Rohani juga mempunyai surat domisili mendirikan bangunan di Dusun IV Kalijaga.
“Saya janda anak dua, tinggal di sini sudah 10 tahun jualan kopi dan warung biasa. Tanah ini saya beli Rp5 juta, ada kuitansinya. Saya gak ada miras dan perempuan. Ada kamar dua itu, adalah kamar anak saya. Kalau jablay itu warung sebelah. Saya hanya ikutan kena jeleknya saja. Saya pasrah, tidak punya tempat tinggal lagi,” katanya.
Disinggung soal memberikan jatah kepada oknum, Rohani mengakuinya. Dia sering memberikan uang keamanan kepada beberapa orang. Namun, uang tersebut hanya untuk mabok. Sayangnya, setelah RT ganti, dirinya tidak lagi memberikan jatah ke orang tersebut.
“Sudah setahun tidak lagi ngasi uang, karena gak ada yang ambil. Dulu setiap warung harus bayar Rp25 ribu dan satu orang jablay juga harus bayar Rp25 ribu. Itu setiap minggu ada yang minta. Alasannya, biar aman kalau kena razia. Tapi, sekarang dia kabur,” katanya. (cep)
Rutin Setor Jatah ke Oknum Untuk Hindari Razia

