Walikota Nashrudin Azis yang Tetap Semangat Kerja dengan Tongkat dan Kursi Roda

walikota-nashrudin-azis-pakai-tongkat
Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH tetap turun ke lapangan meski menggunakan tongkat saat sweping masker. Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon
0 Komentar

Satu bulan terakhir Walikota Cirebon Drs H Nashrudin Azis SH praktis menggunakan kursi roda dan tongkat. Itu untuk menunjang kerja sehari-hari. Termasuk saat harus blusukan, monitoring, dan mengajak warga mencegah penularan Covid-19.

 ABDULLAH, Cirebon
NASHRUDIN Azis pertama kali menggunakan tongkat dan juga kursi roda ketika melantik Penjabat Sekda Dra Nanin Hayani Adam MSi, 2 Juni lalu. Tamu undangan yang hadir sempat bertanya-tanya; walikota sakit apa? Meskipun sebenarnya jauh sebelum itu, disebutkan bahwa Azis harus dibawa ke Bandung untuk mendapatkan perawatan medis.
Lalu, apa yang membuat walikota menggunakan kursi roda dan tongkat? Ternyata, ke Bandung itu adalah untuk menjalani operasi di area lutut kanan. Tindakan medis itu dilakukan di salah satu rumah sakit swasta di wilayah Bandung. Tak kurang sepekan walikota menjalani perawatan di Bandung.
Setelah kembali ke Kota Cirebon, ia kemudian tetap bekerja. Walikota tetap menjalankan aktivitas pemerintahan walaupun menggunakan kursi roda dan tongkat. Ia beralasan harus tetap menggunakan tongkat karena kakinya harus dilatih untuk berjalan. “Justru kalau tidak sering-sering digunakan untuk jalan akan berbahaya karena jadi kaku. Jadi harus dilatih untuk jalan,” katanya kepada Radar Cirebon, kemarin.
Azis menceritakan, sakit di lututnya sebenarnya tidak terlalu dirasakan. Tapi lama kelamaan bertambah sakit. Ia pun sempat periksa ke dokter. Oleh dokter diberikan rujukan ke RS Advent Bandung. “Karena dapat rujukan ke Bandung, maka operasi dan perawatan di Bandung,” ujarnya.
Proses yang tak mudah tentunya. Azis bahkan mengaku merasakan sakit yang luar biasa saat disuntik di bagian syaraf tertentu. “Seumur-umur merasakan disuntik yang sakitnya luar biasa. Sakitnya tidak pernah saya rasakan selama ini. Saat operasi juga saya dibius total,” kata Azis, yang tampak menitikan air mata saat menceritakan proses medis yang dilaluinya itu.
Ia bersyukur kondisinya sudah membaik. Apalagi oleh dokter disarankan untuk sesering mungkin digunakan untuk berjalan kaki. Meski sedikit demi sedikit. Langkah demi langkah. “Saya bersyukur kini semakin membaik. Sesering mungkin memang harus digunakan untuk berjalan,” ucapnya.

0 Komentar