Lebih Stabil, Meski Dihantam Musibah Covid-19

den-Bupati Cirebon, Imron bersama dengan petambak udang H Tarmadi
STABIL: Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg (kiri) saat berkunjung ke lokasi tambak udang H Tarmadi, Selasa (7/7). FOTO: DENY HAMDANI/RADAR CIREBON
0 Komentar

Berbeda dengan biota laut lainnya, seperti rajungan yang pasarnya hancur imbas covid-19 karena ditutupnya kran ekspor, namun petani tambak udang terbilang cukup stabil, di tengah badai covid-19.DENY HAMDANI, Gebang
 
PENGUSAHA sekaligus petambak udang, H Tarmadi menyampaikan rasa syukurnya, karena pasar penjualan udang tidak hancur ketika covid-19. Padahal berbagai jenis usaha lainnya, banyak yang bertumbangan. “Alhamdulillah, tidak berdampak. Cukup stabil, baik dari harga maupun distribusi,” ungkapnya saat mendapat kunjungan dari Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg, Selasa (7/7).
Tarmadi mengakui, meski harga agak sedikit menurun, namun tidak cukup signifikan. Begitupun untuk distribusi udang, terhitung lancar. Karena selain ekspor, pasar udang dalam negeri masih cukup tinggi.
“Distribusi ke pasar masih cukup tinggi. Walaupun ada covid-19 ini, karena distribusi cukup tinggi, makanya harga bisa dikatakan stabil,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Cirebon Drs H Imron MAg memastikan pemasaran penjualan udang tetap stabil di tengah pandemi covid-19. “Tadi saya nanya-nanya, ternyata kondisinya cukup stabil, meskipun ada covid- 19,” ujarnya.
Menurut Imron, berbeda sekali dengan rajungan yang justru tidak stabil, bahkan justru harganya jatuh saat pandemi covid 19. “Memang iya berbeda antara rajungan dan udang saat pandemi covid,” jelasnya.
Imron sengaja memantau tambak udang di Kabupaten Cirebon untuk memastikan imbas badai covid tidak berdampak pada petambak udang. “Kalau begini kan Alhamdulillah. Ternyata udang tidak berdampak karena tetap cukup stabil,” pungkasnya. (*) 

0 Komentar