Penambahan Kasus Covid-19 Terbanyak dari Jawa Barat

0 Komentar

Angka itu berkontribusi pada penambahan yang cukup banyak untuk kasus positif Covid-19 di Jawa Barat. “Penambahan yang cukup banyak untuk Provinsi Jawa Barat ini didapatkan dari klaster yang sudah selesai kami lakukan penyelidikan epidemiologi sejak tanggal 29 Juni kemarin berturut-turut yaitu pada klaster di pusat pendidikan Sekolah Calon Perwira TNI Angkatan Darat,” ujar Yuri.
Dari jumlah 1.262 kasus positif Covid-19 yang diidentifikasi itu, hanya ada 17 orang yang saat ini dirawat dan diisolasi di Rumah Sakit Dustira Cimahi karena ada keluhan meskipun keluhan ringan. “Keluhan di antaranya yang paling banyak dari 17 orang ini adalah demam dan beberapa di antaranya mengeluh di pernapasannya baik batuk maupun agak sesak,” tutur Yuri.
Sementara dari total 1.262 kasus itu, sebanyak 1.245 orang tanpa keluhan apa pun, dan saat ini semuanya dikarantina di wilayah pendidikan Secapa AD Bandung. Seluruh peserta didik yang dipantau dan melaksanakan isolasi tersebut dalam keadaan baik.
Isolasi dan karantina dilakukan di seluruh kompleks pendidikan Secapa AD di Bandung. Kemudian, dilarang untuk adanya pergerakan orang, baik masuk maupun keluar kompleks. Pengawasan dilakukan secara ketat oleh unsur kesehatan dari Komando Daerah Militer III/Siliwangi yang memantau terus-menerus sepanjang hari.
Yuri mengatakan pihaknya memastikan tidak akan terjadi penularan keluar kompleks Secapa AD karena adanya penjagaan ketat dalam pelaksanaan karantina kewilayahan secara maksimal. “Tentunya monitoring yang ketat yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dinas Kesehatan Kota Bandung dan dari kesehatan Komando Daerah Militer III/Siliwangi,” tuturnya.
Oleh karena itu, Yuri mengajak masyarakat untuk tetap tenang karena semua ditangani secara profesional dan sesuai standar internasional. “Kami melakukan karantina wilayah dan kami menjamin sepenuhnya bahwa evaluasi terhadap peserta karantina dijalankan maksimal,” ujarnya.
Yuri berharap seluruh keluarga dari para peserta didik Secapa AD yang dikarantina dapat memahami kondisi itu dan masih tetap bisa melaksanakan kontak komunikasi menggunakan telepon atau sarana media lain. “Tidak perlu ada kepanikan, kami menangani secara profesional dan sesuai dengan kriteria internasional tentang karantina wilayah,” katanya.

0 Komentar