SD SMP Masih Pakai Daring

ilmi-suasana sekolah (1)
IMBAS PANDEMI: Suasana SMPN 1 Sumber Kabupaten Cirebon sebelum dimulainya proses kegiatan belajar mengajar tahun ajaran 2020/2021. Karena pandemi covid-19, KBM untuk SD dan SMP belum bisa tatap muka langsung, melainkan menggunakan metode daring. FOTO: ILMI YANFA UNNAS/RADAR CIREBON
0 Komentar

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan SD Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, H Ronianto menyampaikan, untuk SD kelas IV, V dan VI pembelajaran KBM menggunakan daring. Sedangkan untuk SD kelas I, II, dan III menerapkan KBM PPJ atau pembagian shift di tiap kelasnya.
“Ya kan masa iya siswa baru benar-benar baru masuk. Apalagi masih kelas I SD langsung menggunakan KBM Daring. Nah untuk kelas I, II dan III menerapkan belajaran kelompok tatap muka dengan guru. Guru yang mendatangi ke masing-masing rumah siswa, atau pembelajaran kelompok pakai shift tentunya dengan jaga jarak, dan menerapkan protokol kesehatan,” ungkap Roni.
Pihaknya pun berharap Pandemi Covid-19, segera berakhir. “Ya harus segera berakhir (Covid-19), karena kasihan juga. Anak juga sudah bosan belajar di rumah. Pengen ketemu teman-teman dan gurunya, mereka sudah kangen belajar di sekolah,” tukasnya.
BANYAK PAUD JATUH KOLAPS
Sementara itu, Kabid PAUD Disdik Kabupaten Cirebon, Pancawala Sulistianto ST  mengatakan, pendidikan anak usia dini dan taman kanak-kanak di masa pandemi covid-19 ini, dihadapkan pada pilihan sulit.
Selama pandemi, pihaknya banyak mendapat keluhan dari penyelenggara PAUD. Sebab, selama tidak ada kegiatan di kelas, pihak yayasan selaku pengelola PAUD, mulai kelimpungan karena tidak ada biaya pendidikan yang masuk.
“Bahkan ada beberapa PAUD yang kabarnya mulai kolaps,” ujar pria yang akrab disapa Panca itu, kemarin.
Dia juga tidak menampik adanya kabar beberapa lembaga pendidikan PAUD yang sudah memulai kegiatan dengan bertatap muka. Caranya, dengan belajar di rumah guru atau privat. Maskipun belum ada ketentuan dari pemerintah untuk kegiatan belajar dimulai.
“Itu mungkin saja, karena keinginan dari orang tua murid yang ingin kegiatan anaknya dimulai. Tapi kami tidak mau mengambil risiko terjadi penularan Covid-19 dari kluster pendidikan. Nah, kami tidak mau Disdik yang disalahkan,” terangnya.
Panca menyampaikan, ketika proses pembelajaran secara umum sudah dibuka, tentunya akan dilakukan dengan tetap menggunakan protokol kesehatan dan sistem pembelajaran berbeda.
“Prediksinya, kegiatan baru bisa dilaksanakan pada bulan November mendatang untuk tingkat PAUD. Jadi, tidak bisa dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Mungkin beda dengan tingkat SD dan SMP,” paparnya.

0 Komentar