KANDANGHAUR-Terancam kekeringan, petani di wilayah pantura Kecamatan Kandanghaur kini bisa bernafas lega. Itu setelah, kiriman distribusi air untuk ribuan areal persawahan tadah hujan akhirnya tiba.
Mereka senang bukan kepalang dan langsung menggelontorkan air kiriman dari Bendung Rentang dan saluran irigasi itu ke sawah-sawah yang tanaman padinya sudah dalam kondisi sekarat.
“Alhamdulillah, kiriman air akhirnya datang,” kata Ketua KTNA Kecamatan Kandanghaur, Waryono Batak kepada Radar, Minggu (12/7).
Gelontoran air, ungkapnya, mulai tiba pada Kamis (9/7) kemarin. Saat itu juga, air langsung disalurkan untuk areal tanaman padi di Desa Karangmulya, Wirapanjunan, Wirakanan dan Karanganyar.
Sebelumnya di empat desa itu, seluas 1.437 hektare tanaman padi umur 30-45 hari setelah tanam (hst) nyaris mati kering. Tak hanya tanaman padi, pasokan air juga digelontorkan untuk menyirami lahan kebun semangka seluas sekitar 30 hektare di Desa Karangmulya.
Waryono Batak memberikan acungan jempol kepada Plt Bupati Indramayu H Taufik Hidayat SH beserta Forkompimda yang merespon cepat jeritan petani hingga akhirnya tamanan padi bisa diselamatkan.
Bersama jajaran terkait, Taufik Hidayat mengawal pendistribusian air tanpa gilir giring untuk ribuan hektare tanaman padi wilayah Kecamatan Kandanghaur, Losarang dan Gabuswetan. Tiga kecamatan yang berada di wilayah pantura Kabupaten Indramayu bagian barat (Inbar) ini menjadi daerah prioritas untuk diselamatkan dari ancaman gagal panen.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada pak Plt Bupati beserta jajarannya termasuk TNI, Polri dan instansi terkait yang langsung pimpin pengawalan air. Petani sangat bersyukur ada perhatian dan upaya serius dari pemerintah serta stake holder terkait dalam upaya penyelematan tanaman padi jangan sampai gagal panen ini,” katanya.
Secara khusus, Waryono juga memberikan apresiasi kepada anggota DPR RI H Daniel Mutaqien Syafiuddin yang turut berkontribusi dalam upaya penyelamatan tanaman padi dari ancaman gagal panen. Wakil rakyat dari Partai Golkar itu turut mendorong pemerintah pusat untuk turun tangan mengatasi krisis air yang dialami para petani di Bumi Wiralodra.
“Mas Daniel juga meminta kami bersama mitra cai dan poktan untuk sama-sama memanfaatkan air dengan sebaik mungkin sehingga seluruh sawah terairi semuanya. Supaya tanaman padi petani tidak gagal panen, jangan sampai puso,” tandasnya. (kho)