KUNINGAN – Ketika sebagian besar harga sayuran di pasar berangsur turun, namun tidak halnya dengan jengkol. Harganya sudah mencapai Rp65.000 per kilogram atau hampir dua kali daging ayam yang masih di kisaran Rp35.000.
Rini, pedagang sayuran di Pasar Kepuh mengaku sudah lebih dari sebulan harga jengkol terus naik. Dari harga normal di kisaran Rp30.000, berangsur naik hingga sekarang menjadi Rp65.000.
“Kenaikannya sudah terjadi sejak sebulan terakhir ini, rata-rata naik Rp3.000 hingga Rp5.000 setiap harinya. Sebelumnya sempat Rp35.000 kemudian naik terus hingga sekarang jadi Rp60.000 per kilogram,” ujar Rini.
Menurutnya, harga jengkol naik karena stok di bandarnya sedang kosong. Sudah beberapa hari ini dia mendapat kiriman dari bandar hanya sedikit.
“Jengkol dikirim dari Sumatera. Sebelumnya saya biasa dapat kiriman hingga 30 kilogram, tapi sekarang dibatasi sekitar 10 kilogram saja. Penyebabnya karena stok di bandar sedang kosong,” ujar Rini.
Meskipun harga jengkol kini sudah melebihi harga daging ayam, lanjut Rini, namun masih saja ada pelanggannya yang membeli. Hanya saja tidak seramai saat harganya masih murah, itu pun pembeliannya agak dikurangi.
“Yang suka sama jengkol mah, harga berapa pun tetap dibeli. Tapi ada beberapa pelanggan yang punya warung nasi untuk beberapa hari ini libur dulu,” ujar Rini. (fik)