JAKARTA- Presiden Jokowi pernah memperkirakan angka kasus Covid-19 di Tanah Air bakal melandai pada Juli 2020 ini. Nyatanya, masih tinggi. Kini Presiden kembali mengeluarkan prediksi baru. Ia mengatakan pandemi ini akan mencapai puncaknya di Indonesia pada September mendatang.
“Kalau melihat angka-angka memang nanti perkiraan puncaknya ada di Agustus atau September, perkiraan terakhir,” kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (14/7).
Meski demikian, Jokowi menyadari prediksi itu bisa meleset lagi. Sebab, hal itu tergantung metode pemerintah dan kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan Covid-19. “Kalau kita tidak melakukan sesuatu, ya, bisa angkanya berbeda. Oleh sebab itu, saya minta pada para menteri untuk bekerja keras,” kata Jokowi.
Presiden juga mengatakan sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan untuk mencegah peningkatan kasus Covid-19 sedang disiapkan pemerintah. Hal itu diterapkan karena banyak warga yang dinilai tidak disiplin. Hukumannya mulai denda, kerja sosial, sampai tindak pidana ringan (tipiring).
“Yang kita siapkan bukan pembatasan wilayah. Tetapi akan ada sanksi. Karena yang kita hadapi sekarang ini protokol kesehatan yang tidak dilakukan secara disiplin oleh masyarakat. Misalnya di sebuah provinsi. Saat disurvei hanya 30 persen yang pakai masker. Yang 70 persen nggak pakai. Kalau begini, bagaimana tingkat positifnya nggak tinggi,” tandas Jokowi.
Presiden mengaku terkejut saat mendapat laporan dari Gugus Tugas pada 19 Juni 2020. Terdapat rekor baru yakni 2.657 kasus. Namun berasal dari satu klaster. Yakni di Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI AD Jawa Barat. “Memang faktanya saat saya ke Palangkaraya, angka yang saya terima tinggi sekali. Saya kaget juga. Setelah rapat saya dikasih tahu ternyata 1.200-an dari klaster di Secapa. Tetapi apapun angka di atas 1000 itu kita harus bekerja lebih keras lagi,” papar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Menurutnya, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia memang belum membaik. Tetapi tidak terlalu buruk. “Intinya kita harus pakai masker. Kita tidak bisa menebak arah bergerak virus seperti apa. Yang penting seluruh rakyat mengikuti disiplin protokol kesehatan yang ketat, hindari kerumunan, jaga jarak, dan selalu pakai masker,” pungkasnya.