MAJALENGKA – Petani labu siam atau waluh memanen hasil tanam di blok Sunagarapasir KUD Desa Borogojol Kecamatan Lemahsugih. Hasil panen bisa mencapai 2 ton dalam satu hari dengan luas lahan 0,5 hektar. Untuk labu siam yang sudah berbuah dalam satu bulan, mereka bisa memanen empat sampai enam kali.
Petani labu siam, Momoh sekaligus ibu RT di tempat tersebut mengatakan dirinya sedang memanen labu siam yang keempat kalinya dalam satu bulan terakhir. Tidak hanya yang berbuah besar saja yang dia panen, tetapi juga yang sedang dan kecil.
“Orang-orang sini menyebutnya TN untuk labu besar, TO labu sedang, dan Acar untuk labu kecil,” terangnya.
Di desanya banyak yang menanam labu siam karena mayoritas petani sayur, namun sudah sekian lama banyak yang menanam labu siam. Menurutnya hal itu didasari kebutuhan dan banyak yang menyukai labu siam. Sehingga dibandingkan menanam sayuran lain lebih banyak petani yang menanam labu siam. Dia sendiri sudah lima tahun mengurus labu siam.
Untuk harga labu siam ketika meningkat dia menyebut bisa mencapai Rp5.000 ribu per kilogram. Namun ketika sedang turun bisa mencapai Rp300 per kilogram. Harga saat ini di kisaran Rp3.000 per kilogram. Harga tidak menentu menurutnya disebabkan beberapa faktor, di antaranya stok labu siam yang melimpah.
Labu siam menurutnya merupakan jenis sayuran yang berbeda dengan sayuran lain. Dia berharap agar harga labu siam tidak mengalami penurunan jauh dengan harga awal atau modal.
“Untuk penjualannya suka ada tengkulak yang menampung dan nanti dijual ke beberapa daerah di Jawa Barat bahkan luar Jawa. Bahkan ada juga beberapa orang lewat dan berhenti untuk membeli labu siam yang sedang kami panen,” pungkasnya. (iim)