Mengenang Perjalanan Cirebon Plaza

Mengenang Perjalanan Cirebon Plaza
BUTUH BANTUAN: Bayi Fathurahman terlahir dengan kondisi cacat di bagian punggung terdapat benjolan sebesar bola tenis dan kaki mengecil. FOTO: M TAUFIK/RADAR KUNINGAN
0 Komentar

Di sisi lain, maintenance dari hotel bergaya 90-an ini pun cukup sulit. Dengan luasan kamar yang cukup besar, belum lagi furniture yang penuh detail dari jati dan mahoni tentu membutuhkan perawatan yang ekstra. “Perbandingannya benar-benar 1 kamar 1 housekeeping untuk maintenance-nya,” terangnya.
Seiring berjalannya waktu, persaingan perhotelan pun cukup tinggi. Banyaknya hotel yang bermunculan dengan kesan modern dan kapasitas lebih banyak seolah menggerus hotel-hotel lama.
Dari sini, persaingan mulai sangat terasa. Selain sulitnya mencari tamu, tingginya biaya maintenance dan biaya lainnya tentu menjadi sebuah tantangan.
Hingga akhirnya Superdog hadir mengisi resto Cirebon Plaza. Hal ini awalnya dilakukan sebagai salah satu upaya mengenalkan hotel tersebut. Namun menurutnya hal ini tida begitu efektif. “Mungkin karena persaingan memang sudah sulit, di 2016 pun management take over, dan Superdog tidak lagi mengisi Cirebon Plaza,” ungkapnya.
Di akhir pembicaraan Lucky memang tidak mengonfirmasi terkait dengan imbas pandemi covid-19 dan tutupnya hotel Cirebon Plaza. Kendati demikian, hotel di Jl RA Kartini itu, telah mencatatkan sejarahnya sendiri. Dan hingga hari ini, menjadi salah satu landmark di kawasan tersebut. (apr)

0 Komentar