PANGENAN – Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Cirebon melakukan simulasi kebakaran di perusahaan PT Sido Agung Agro Prima Kecamatan Pangenan, Rabu (15/7). Simulasi ini menggunakan mobil Damkar yang baru dibeli dengan harga Rp1,6 miliar melalui APBD murni.
Kepala Dinas Damkar Kabupaten Cirebon, Abdullah Subandi menyampaikan, pihaknya menggelar simulasi kebakaran untuk menguji mobil Damkar yang baru dibeli. Adapun lokus simulasi yang dipilih adalah PT Sido Agung Agro Prima, karena wilayah ini merupakan kawasan industri yang sering mengalami kebakaran.
“Kebetulan lokasi ini di Kecamatan Pangenan yaitu di PT Sido Agung Agro Prima. Karena kecamatan ini merupakan wilayah industry. Sehingga kami melakukan simulasi di PT ini. Sebab sempat kebakaran juga di sini,” kata Abdullah.
Sebagai upaya pencegahan, pihaknya mengimbau agar seluruh perusahaan harus tetap waspada. Terutama para security di masing-masing perusahaan, harus bisa memadamkan kebakaran dengan menggunakan alat pemadam kebakaran (Apar) yang disediakan. Namun, jika apinya sangat besar, baru unit Damkar akan hadir.
“Jadi, ini perlu skill dan pelatihan untuk para security yang ada di perusahan-perusahan. Karena perusahaan seperti ini memang rawan. Karena produksinya dari jagung. Kemudian juga perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan listrik. Jadi, perlu kita antisipasi, agar tidak terjadi kebakaran,” katanya.
Abdullah menjelaskan, sejauh ini memang pos jaga Damkar di Kabupaten Cirebon masih jauh dari ideal. Sebab dengan luas wilayah yang besar, hanya memiliki 10 pos jaga Damkar. Sehingga ke depan, perlu terus ditambah, karena idealnya satu kecamatan satu pos jaga.
Masih menurut Abdullah, jumlah armada Damkar di daerahnya masih jauh dari cukup. Sebab, baru memiliki 18 unit mobil Damkar. Itu pun dua di antaranya rusak, tidak bisa dioperasikan.
“Jadi secara aturan memang harusnya satu pos dua unit mobil Damkar, satu kecamatan satu pos. Dan di kita satu pos masih membawahi tiga kecamatan. Di sini saja Pangenan, Asjap dan Mundu,” ungkap Abdullah.
Ia melanjutkan, wilayah-wilayah yang rawan kebakaran adalah wilayah industri. Selain Kecamatan Pangenan, yakni Plumbon yang banyak industri rotannya. Serta Weru dan Plered yang memang banyak home industrinya.
Damkar Akui Jumlah Armada Belum Memadai
