“Perang Panah” Antarkampung  Kembali Meletus

“Perang Panah” Antarkampung  Kembali Meletus
POLISI SWEEPING: Sejumlah anak panah dan puluhan bekas petasan ditemukan di lokasi kejadian. Bahkan, sejumlah senjata tajam juga berhasil ditemukan oleh polisi di semak-semak. FOTO: CECEP NACEPI/RADAR CIREBON
0 Komentar

 
SURANENGGALA – Belum genap satu bulan islah alias damai, tawuran antarwarga di Blok Sipalasa Desa Purwawinangun, Kecamatan Suranenggala dan Blok Karang Baru, Desa Mertasinga, Kecamatan Gunungjati Kabupaten Cirebon kembali pecah, Rabu dini hari (15/7) sekitar pukul 01.30 WIB.
Akibatnya, puluhan orang menjadi korban terkena serangan panah. Salah satu di antaranya harus menjalani perawatan medis di RSD Gunung Jati karena menderita luka terkena anak panah di bagian dada. Tidak hanya itu saja, beberapa rumah juga rusak.
Data yang dihimpun Radar Cirebon, peristiwa tawuran itu dipicu oleh adanya bunyi petasan dari salah satu blok, pada pukul 01.30 WIB. Masing-masing aparat desa berusaha meredam warganya untuk tenang. Namun, tembakan petasan kembali meletus, sehingga memancing masyarakat untuk bertindak.
“Kita diteror petasan 3 hari kebelakang. Saat itu saya jaga, saya kira aman, karena gerimis. Tidak tahunya ada suara petasan lagi. Saya sudah berusaha agar masyarakat tidak terpancing. Pihak kami hanya terpancing, saat mendekat ada serangan panah,” kata Danuri salah satu aparat Desa Purwawinangun.
Menurut Danuri, peristiwa yang terjadi di daerahnya ini diduga adanya orang luar yang tidak bertanggung jawab menyulut aksi tawuran. Sehingga terjadi lagi tawuran antar kedua blok. “Dugaan saya orang luar yang ikut memancing perselisihan. Diduga orang panggilan,” tandasnya.
Akibat dari kejadian itu, lebih dari 20 orang warga Desa Purwawinangun mengalami luka terkena anak panah. Paling banyak hanya luka ringan yang bisa dicabut sendiri. Namun, ada tiga orang lainnya mengalami luka serius dan harus dilarikan ke RSD Gunung Jati.
“Korban puluhan, cuman bisa dicabut sendiri. Tapi, ada tiga  yang terluka parah dan dibawa ke RSD Gunung Jati. Jayusman luka d ibibir atas hingga 28 jahitan luar dan dalam. Wahyu terkena panah di tangan, dan Rian yang terkena pana di dada hingga dalam dan terpaksa harus dioperasi,” beber Danuri.
Selain banyak korban luka, di Blok Sipalasa sendiri ada 4 rumah yang rusak. Keempat rumah itu, rata-rata rusak di bagian genting dan kaca.
Di tempat yang sama, Wadupa’I Ekbang Desa Purwawinangun menyayangkan perjanjian islah beberapa pekan lalu kembali ternoda. Dia berharap setiap kejadian tawuran ditangani serius oleh pihak kepolisian agar tawuran ini segera terselesaikan.

0 Komentar