“Tidak melebar, yang tentunya membuat masyarakat menjadi resah. Pihak kepolisian minta lebih ketat lagi menyikapi setiap kejadian. Dari kesepakatan, bilamana ada yang mulai akan ditindak. Tapi, saya rasa sampai sekarang belum maksimal. Dampaknya masyarakat merasa resah, meskipun sebelumnya sudah ada perjanjian damai,” keluhnya.
Di tempat yang berbeda, Dawin aparat Desa Mertasinga mengatakan hal yang senada. Tawuran dipicu oleh petasan. Namun, dia mengaku sebelum terjadi tawuran warganya sempat ditetor oleh orang tidak dikenal dengan cara lempar batu ke rumah warga.
“Sebelumnya, kami menerima laporan kalau warga kami diteror sudah seminggu sekarang. Ada yang bawa motor lempar batu ke warga. Dan ada pula yang bawa senjata tajam. Selalu seperti itu. Warga kan, jadi semakin hilang kesabaran. Tapi, warga kami tidak kenal yang neror itu warga mananya dan siapanya,” kata Dawin. (cep)