CIREBON – Sejumlah tokoh olahraga kempo menyambangi KONI Kota Cirebon, Kamis sore (16/7). Mereka berniat membangun lagi Perkemi yang sebelumnya telah vakum. Tepat sepakan sebelumnya, KONI telah membekukan keanggotaan induk organisasi cabang olahraga bela diri asal Jepang itu dalam rapat pleno keanggotaan.
Agus Sumarmo, salah satu tokoh senior olahraga kempo di Kota Cirebon mengungkapkan, kevakuman yang terjadi di Perkemi bukan karena dualisme pengurus. Menurut dia, upaya untuk membentuk kepengurusan yang baru bahkan sudah dilakukan kendati belum mendapat rekomendasi dari KONI.
“Tidak pernah ada dualisme pengurus Perkemi. Kalau pun ada organisasi yang lain, itu jelas berbeda. Bagi kami, nggak pernah ada konflik atau polemik. Kalau kegiatan kita dikatakan vakum, itu karena saat ini masih pandemi Covid-19,” tutur Agus.
Agus tidak datang sendirian. Dia didampingi eks Komisi Sabuk Hitam Perkemi Kota Cirebon, Arief Suwarsa, serta mantan Bendahara Perkemi Kota Cirebon, Saleh Hidayat. Turut hadir pula mantan atlet nasional yang kini aktif sebagai pelatih, Darmojo. Mereka berempat ditemui Kepala Bidang Organisasi KONI Kota Cirebon, Dudi Juharno.
Menurut Agus, kedatangan mereka, selain bersilaturahmi, juga untuk meluruskan informasi yang beredar di media. Sebelumnya, telah tersiar kabar bahwa Perkemi Kota Cirebon dibekukan KONI. “Jadi, kami berupaya membangun kembali komunikasi dengan KONI. Kami akui, bahwa belakang ini Perkemi memang agak vakum,” ungkapnya.
“Kami juga mengklarifikasi pemberitaan yang sempat beredar. Dan, sudah mendapatkan penjelasan gamblang. Kita terima kasih juga dan menganggap langkah KONI membekukan Perkemi itu sebagai cambuk. Kami tidak akan berdalih apapun. Hanya, kondisi pandemi yang memaksa kami belum melakukan banyak kegiatan,” imbuhnya.
Dalam waktu dekat, Agus dan kawan-kawan akan mengambil langkah strategis untuk membentuk kepengurusan yang baru. Berkoordinasi dengan KONI Kota Cirebon adalah langkah awalnya. Berikutnya mereka akan melakukan konsolidasi internal sebelum berkoordinasi dengan Pekemi Jawa Barat dan menggelar musyawarah cabang (muscab).
Sementara itu, Dudi Juharno bersyukur mendapatkan respons positif dari para peguat sekaligus tokoh-tokoh olahraga kempo di Kota Cirebon. Menurut dia, tujuan KONI memperbaharui data keanggotaan adalah demi kelangsungan cabor itu sendiri. “Tujuan KONI tiada lain adalah pembinaan. Bukan untuk menghambat,” ujarnya.
Anggap Pembekuan Perkemi sebagai Cambuk
