Untuk kerugian, diprediksi mencapai Rp500 juta. Kalau dari gedungnya saja, untuk rehab empat lokal setidaknya membutuhkan sekitar Rp200 juta. Belum ditambah firnitur kursi meja, komputer dan buku-buku.
Namun demikian, Roni mengaku bersyukur, saat kejadian tidak ada satu orang pun di dalam bangunan sekolah. “Alhamdulillah para siswa sedang dalam belajar virtual. Sehingga tidak ada di sekolah. Kalau sudah belajar normal, tentu akan banyak siswa yang jadi korban,” tuturnya.
Terkait dengan perbaikan, pihaknya akan secepatnya merencanakan perbaikan. Pasalnya, SDN 2 Cikulak Kidul mempunyai siswa yang cukup banyak. Sedangkan ruang kelas hanya mempunyai 6. Otomatis, tiga ruang kelas tidak bisa digunakan.
Kepala SDN 2 Cikulak Kidul, Rokhmat SPdI mengatakan, pihaknya sudah memprediksi kerugian mencapai Rp500 juta. Saat kejadian, hanya ada dua orang penjaga yang berada di lokasi. “Untung dua orang ada, sehingga bisa menyelamatkan sejumlah berkas penting seperti buku induk siswa dan lainnya,” ungkapnya. (cep/den)
364 Buku Rapor dan 52 Ijazah Siswa Dilalap Api
