CIREBON – Puskesmas Gunungsari mulai beroperasi, Senin (20/7). Itu setelah sebelumnya lockdown akibat ancaman Covid-19. Kalau hari normal, antrean pasien penuh, namun kemarin sangat sepi. Hanya dikunjungi empat orang.
Menjelang siang, karyawan berhamburan ke luar. Kantor/ruangan disemprot disinfektan. Beberapa juga ada yang di dalam. Kelihatan sedang sibuk mengurus berkas. Memang tidak seperti biasa. Saat itu, sama sekali tidak ada pengunjung. Hanya ramai karena pegawai-pegawai itu.
Rupanya, memang puskesmas di Jl Tentara Pelajar itu, belum sepenuhnya pulih.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas Gunungsari, Haffandi SE mengira masyarakat masih takut untuk datang. “Seharusnya tidak demikian. Karena setiap hari kami sterilisasi ruangan,” katanya.
Disadari dia, untuk bisa pulih butuh waktu. Mengingat, sejak Covid-19, penurunan pasien sangat terasa. Hingga lebih dari 50 persen. “Jika sebelum corona rata-rata 200 pengunjung, setelah corona hanya 70-100 orang saja,” imbuhnya.
Beberapa standar operasional prosedur ikut dirombak. Termasuk menempatkan ruang pemeriksaan di posisi paling depan, agar memudahkan mobilisasi pasien datang untuk berobat. Semua yang dilakukan adalah upaya. Pelayanan cepat, meminimalisasi risiko penularan.
Pihak puskesmas sendiri belum mengetahui asal transmisi penularan terhadap empat pegawainya yang positif Covid-19. Yang saat ini masih dirawat di RST Ciremai. Apalagi, saat ini semakin banyak OTG. Tambah sulit untuk menemukan transmisi asal.
Selasa (21/7) hari ini, penyemprotan masih akan terus dilakukan. Direncanakan, 1 kali dalam 1 jam. Rutin. Terutama di lokasi-lokasi yang dijamah banyak orang. Seperti ruang pelayanan umum. Belum sampai di situ. Penambahan fasilitas masih akan terus dilakukan. Termasuk prioritas adalah wastafel portable, hingga memasang alat penyedot debu di setiap ruangan.
“Jadi ada hikmahnya. Kita meningkatkan mutu pelayanan untuk keselamatan pasien dan petugas juga,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr Edy Sugiarto MKes menginstruksikan seluruh puskesmas di Kota Cirebon, agar petugas medisnya memakai APD level tertinggi.
Tertularnya pegawai Puskesmas Gunungsari, kata Edy, sangat mungkin terjadi di setiap daerah lintasan. Secara geografis, banyak dilalui orang. Mengingat, saat ini tak ada lagi batasan. Sehingga transmisi virus semakin terbuka lebar. (ade)
Puskesmas Gunungsari Sepi, Warga Masih Takut
