Kondisi Taman Hutan Kota Sumber seperti tak terurus. Yang paling terlihat adalah bagian kolam di bagian dalam hutan kota dipenuhi eceng gondok. Dan, banyak bagian pedestrian yang mengalami kerusakan.ANDRI WIGUNA, SUMBERKONSISI tersebut jelas mengundang kerpihatinan, terlebih saat ini Taman Hutan Kota Sumber sudah menjadi ikon daerah, dan setiap harinya didatangi oleh banyak pengunjung.
Terlebih lagi, lokasinya yang begitu dekat dengan pusat kantor Pemerintahan Kabupaten Cirebon menjadikan taman dengan luas kurang lebih sekitar 4 hektare tersebut terlihat kurang terawat dan dikelola dengan baik.
Salah satu pengunjung yang ditemui Radar, Saefudin mengatakan, ada beberapa saran yang ingin disampaikan kepada pengelola, maupun pihak yang bertanggung jawab mengurus taman hutan kota tersebut.
Salah satunya adalah keberadaan kolam yang tidak terurus dan banyaknya bagian pedestrian yang rusak, sehingga membuat para pengunjung tidak nyaman. “Yang paling terlihat mencolok sih kolamnya penuh eceng gondok. Selain itu pedestrian banyak yang rusak. Selain itu tempat sampahnya minim sekali. Sehingga ada sampah yang berserakan di sini,” keluhnya.
Dia meminta agar pengelola segera menyulap tempat tersebut. Sehingga nantinya Hutan Taman Kota Sumber bisa seperti taman kota lainnya. Contohnya Taman Bungkul di Surabaya, atau taman-taman di tempat lainnya yang rapih dan terawat.
“Mudah-mudahan direspons. Kalau taman ini bagus kita ikut bangga juga. Ini bisa jadi daya tarik. Jangan kalah dengan taman-taman lainnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Kabid Kebersihan dan Pertamanan DLH Kabupaten Cirebon Fitroh Suharyono SSi kepada Radar mengatakan, pihak DLH sebenarnya sudah berupaya melakukan pembersihan eceng gondok di kolam tersebut sejak minggu lalu. “Minggu ini kita lanjutkan lagi. Sudah kita mulai sejak minggu lalu pembersihannya,” aku Fitroh.
Dijelaskan, untuk memaksimalkan perawatan di Taman Hutan Kota Sumber sebenarnya pihak DLH berencana membangun pagar keliling. Sehingga bisa lebih terkontrol dan lebih mudah mengawasi taman tersebut.
“Tahun ini rencananya dianggarkan pagar keliling, tapi urung dilakukan karena anggarannya terkoreksi refocusing untuk penanganan Covid-19,” tambahnya.