KUNINGAN – Pandemi Covid-19 belum usai. Seluruh sekolah di Kabupaten Kuningan pun menyiasati kegiatan belajar secara online alias dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring).
Contohnya di SD Negeri Bandorasa Wetan I, Kecamatan Cilimus. Para siswa mendapat tugas secara daring lewat media handphone milik orang tua siswa. Selain itu guru juga mendatangi rumah siswa. Sebelumnya siswa dibuat dalam kelompok kecil berjumlah lima siswa dan kegiatan belajar dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
Sebelum dimulai pembelajaran, guru menyuruh siswa mencuci tangan terlebih dahulu dan memastikan semuanya membawa masker. Posisi belajar pun dibuat berjarak hingga 1,5 meter.
“Sehari hanya dua mata pelajaran dengan waktu belajar dibatasi hingga dua jam saja. Selanjutnya kami harus mengunjungi kelompok belajar yang lain,” ungkap Sri Hayanti, guru kelas 3 SD Negeri Bandorasa Wetan I saat mengajar luring di salah satu rumah anak didiknya.
Sri mengaku, pelaksanaan belajar dengan sistem daring maupun luring di saat pandemi ini cukup merepotkan. Dia harus mengunjungi beberapa kelompok belajar siswa dengan jarak antara satu dengan lainnya cukup berjauhan. Ini dilakukan sesuai instruksi dari dinas. Kegiatan belajar harus dilaksanakan secara online dan offline. Guru harus membagi waktu untuk kegiatan kunjungan ke rumah siswa yang sudah dibuat dalam kelompok kecil.
“Kendalanya, ada beberapa siswa yang karena rumahnya jauh jadi tidak bisa dikunjungi,” ujarnya.
Namun demikian, dia akan berusaha semaksimal mungkin menjalankan tugasnya memberikan pengajaran kepada murid-muridnya sesuai kurikulum yang ada. Dengan segala keterbatasan ini dia berusaha yang terbaik untuk pendidikan murid-muridnya. Yang penting semuanya sehat dan jangan sampai ada yang terpapar Covid-19.
“Mudah-mudahan wabah virus Corona ini segera berakhir dan kegiatan belajar bisa kembali berjalan normal,” ujar Sri.
Sementara itu, salah satu siswa kelas 3 Fatih mengaku senang belajar dengan cara luring. Walaupun lebih suka belajar normal di sekolah. “Kalau belajar di rumah waktunya sebentar saja. Masuk jam 8, pulang jam 10. Tapi teman-temannya hanya sedikit. Kalau di sekolah mah bisa lari-larian dan bisa jajan,” ujar Fatih sambil tersenyum. (fik)