Kecamatan Pasaleman Terancam Terisolir

Kecamatan Pasaleman Terancam Terisolir
JEMBATAN PERMANEN: Jembatan permanen sebagai akses warga di Kecamatan Pasaleman hanya ada satu. Jika jembatan ini rusak, maka warga terancam terisolir. --FOTO: DENY HAMDANI/ RADAR CIREBON
0 Komentar

CIREBON – Letak geografis Kecamatan Pasaleman dengan kecamatan lainnya di Kabupaten Cirebon dipisahkan oleh Sungai Cisanggarung. Sedangkan sebagai penghubungnya, Kecamatan Pasaleman hanya memiliki satu jembatan permanen. Sehingga, warga di Kecamatan Pasaleman berpotensi terisolir ketika jembatan permanen tersebut tidak bisa digunakan.
Camat Pasaleman, R Kaenudin mengatakan, lokasi Kecamatan Pasaleman berada paling ujung timur Cirebon. Dia sangat menyayangkan, Kecamatan Pasaleman hanya memiliki satu jembatan permanen sebagai akses penghubung. “Cuma ada satu jembatan permanen, yang artinya bisa dilintasi mobil dan kendaraan lainnya,” tuturnya.
Kaenudin mengungkapkan, sebenarnya, Pasaleman masih memiliki dua jembatan penghubung lainnya, namun non permanen dan tidak bisa dilintasi oleh mobil. “Ada dua jembatan lainnya, seperti di Desa Cigobang, yang menghubungkan Waled Desa. Itu cuma jembatan gantung yang hanya bisa dilewati oleh pejalan kaki. Sedangkan Cigobang Wangi menghubungkan Waled Kota. Itu jembatan bamboo, dan hanya bisa dilintasi sepeda motor satu dan pejalan kaki,” jelas dia.
Menurut Kaenudin, Kecamatan Pasaleman sangat berpotensi terisolir. “Potensi terisolir ada. Karena, kalau jembatan permanen tidak bisa digunakan atau rusak, maka mobil atau kendaraan lainnya tidak bisa menyeberang Sungai Cisanggarung,” tuturnya.
Jika jembatan permanen tersebut tidak bisa dipergunakan, maka akses satu-satunya adalah melintas ke jalan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. “Dan kalau lewat Brebes itu, muternya cukup jauh,” ujarnya.
Kaenudin menyebut, Kecamatan Pasaleman memerlukan jembatan permanen kembali agar potensi terisolir bisa berkurang. “Setidaknya, Kecamatan Pasaleman butuh satu jembatan permanen lagi. Syukur-syukur tiga,” ungkapnya.
Sejauh ini, pihaknya sudah mengajukan tambahan jembatan kepada DPUPR. “Mudah-mudahan bisa direalisasi dalam waktu yang tidak terlalu lama. Namun, kita tidak tahu pasti apakah akan disetujui atau tidak,” tuturnya. (den)

0 Komentar