dri-foto balai desa (3)
DIPERKETAT: Jalan masuk menuju Balai Desa Trusmi Kulon, Kecamatan Plered mulai diperketat. Rencananya, tiga hari ke depan, pelayanan di balai desa setempat ditutup dan pindah ke gedung yang aman. ANDRI WIGUNA/RADAR CIREBON
0 Komentar

Lima Perangkat Desa Terpapar, Balai Desa DitutupLima perangkat Desa Trusmi Kulon, Kecamatan Plered terkonfirmasi positif Covid-19. Kelimanya, kini menjalani isolasi di RSUD Arjawinangun. Balai desa pun ditutup.ANDRI WIGUNA, Cirebon
 
SATU persatu warga Desa Trusmi Kulon, berjalan memasuki halaman balai desa, Minggu (26/7). Mereka disambut sejumlah petugas yang menggunakan APD lengkap. Masing-masing ditanya aktivitas dan kontak dengan 16 kasus terkonfirmasi positif, yang sekarang sudah dalam perawatan rumah sakit.
Suara tangis pecah di halaman Balai Desa Trusmi Kulon, setelah beberapa anak terpaksa harus mengikuti swab test, usai ledakan jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di desa setempat.
Ya, lima dari 16 kasus baru terkonfirmasi Covid-19 dari total 17 kasus yang ditemukan di Desa Trusmi Kulon, diketahui adalah perangkat desa yang sehari-hari melakukan pelayanan kepada masyarakat.
Desa Trusmi Kulon menjadi kluster baru penyebaran Covid-19 setelah total ada 17 kasus terkonfirmasi yang ditemukan di desa tersebut. Satu kasus imported case, yang punya riwayat perjalanan dari Semarang. Dan 16 kasus lainnya dari kasus terkonfirmasi yang punya riwayat perjalanan dari Semarang.
Namun demikian, pelayanan untuk masyarakat tidak boleh terhenti. Sehingga rencananya, pelayanan akan dipindahkan ke gedung lainnya.
Camat Plered, Hardomo saat ditemui Radar mengatakan, pelayanan di Desa Trusmi Kulon kemungkinan akan dipindahkan ke gedung yang aman, letaknya masih di Desa Trusmi Kulon.
“Apapun kondisinya, pelayanan tidak boleh berhenti. Jumlah perangkat desa kan ada 15. Masih ada perangkat desa lain yang harus siap melaksanakan pelayanan. Rencananya, pelayanan akan dilakukan di GOR, kalau balai desa akan kita tutup untuk dibersihkan dengan disinfektan. Kemungkinan selama 3 hari mendatang,” ujarnya.
Ditambahkannya, untuk langkah teknis lainnya, akan dibahas dalam rapat yang akan dilakukan di tingkat Muspika dan perwakilan desa-desa lainnya yang ada di sekitar Desa Trusmi Kulon. Termasuk, membahas teknis PSBM atau opsi-opsi lainnya yang akan diambil untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Di sini kan sebagian merupakan sentra batik. Opsi yang kita ambil nantinya untuk kepentingan bersama. Ekonomi masih terus bisa berjalan dan penyebaran Covid-19 juga bisa kita putus,” imbuhnya.

0 Komentar