Dua Remaja Desa Wangunharjo Tewas setelah Jatuh di Sungai Jamban Siba, Kabupaten Cirebon

Upaya warga menolong Sri Amelia (15) dan Herlin Maylina tidak sesuai harapan. Meski sempat diselamatkan karena tenggelam di Sungai Jamban Siban, namun kedua nyawa remaja asal Desa Wangunharja, Kecamatan Jamblang itu, akhirnya tidak tertolong.CECEP NACEPI, Cirebon
 
PERISTIWA itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, Selasa sore (27/7). Ada delapan anak remaja yang saat itu bermain di Sungai Jamban Siban. Sungai dalam kondisi kering. Namun ada beberapa kubangan yang dalam. Mereka pun bermain di atas batu. Tanpa sebab, kedua korban diduga terpeleset oleh batu tersebut.
Akibatnya, kedua gadis itu terjatuh. Salah satu teman korban yang menyadari dua temannya terjatuh, langsung menariknya. Namun, badan korban yang cukup berat membuat temannya tidak bisa mengangkat. Teman korban lainnya, juga langsung minta pertolongan warga setempat.
Tidak berselang lama, warga datang dan menyelamatkan korban. Kedua korban pun langsung diangkat. Dengan kondisi pingsan, korban dibawa ke Puskesmas Jamblang. Namun, pihak puskesmas menyatakan tidak sanggup
Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Mitra Plumbon untuk mendapatkan perawatan medis. Sayangnya, sampai rumah sakit, korban tidak tertolong. Keduanya dikabarkan meninggal dunia.
Ibu korban yang mendapatkan kabar itu, langsung pingsan. “Saya dapat informasi, langsung ke Rumah Sakit Mitra Plumbon. Sampai sana, Sri sudah meninggal. Padahal, di puskesmas dia masih hidup,” tutur Usman kakek Sri Amelia.
Korban dengan kondisi baju yang masih basah, dibawa ke rumah duka. Usman kemudian mengingat mimpinya. Ia sebelumnya sudah punya firasat buruk. Ia bermimpi, banyak orang hajatan. Menurutnya, mimpi tersebut adalah pertanda buruk. Namun, tidak nyangka cucunya kini meninggal dunia.
“Mimpi itu 6 hari yang lalu, mas. Kata orang tua dulu, pertanda mimpi kaya gitu pertanda buruk,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Arwina, kakak dari ibunya Sri Amelia juga merasa kaget, mendapat kabar anak semata wayang dari pasangan suami istri, Kursima dan Ramia yang meninggal karena tenggelam. Dia sendiri, melihat korban sudah tak bernyawa, di rumah duka. Namun, baju yang dikenakan korban masih sama.