MAJALENGKA – Wakil Ketua DPRD Majalengka H Asep Eka Mulyana SP memprotes keras rencana pemberlakuan Peraturan Gubernur Jawa Barat (Jabar), yang memberi denda bagi masyarakat yang tidak menggunakan masker. Bahkan menurutnya, aturan denda bagi masyarakat yang tidak menggunakan masker terlalu mengada-ada. Apalagi dalam situasi sulit seperti saat ini, pemberian denda itu akan memberatkan masyarakat.
“Cari duit buat makan saja susah apalagi buat bayar denda. Mau itu instruksi presiden maupun peraturan gubernur, pemberlakuan aturan denda bagi yang tidak menggunakan masker terlalu mengada-ada,” tandasnya.
Asep juga menjelaskan pemberlakukan denda bagi masyarakat yang tidak mengenakan masker lebih menunjukkan pemerintah putus asa dalam menangani Covid-19,. Atau bisa jadi bentuk kegagalan pemerintah dalam sosialisasi penanganan Covid-19.
“Pak Gubernur jangan mengada-ada, kalau masih ada warga Jabar yang tidak mengenakan masker ya kasih masker. Tanya kenapa tidak pake masker, jangan-jangan tidak punya uang juga buat beli masker. Jangan malah didenda, kasih saja orang tersebut masker,” ujar Asep.
Dia juga berharap pemerintah baik pusat maupun daerah lebih hati-hati dalam mengeluarkan kebijakan, terlebih dalam situasi pandemi seperti sekarang dimana kehidupan ekonomi masyarakat sedang terpuruk. Alih-alih mendisiplinkan, denda bagi warga tanpa masker berpontensi menimbulkan masalah dan menimbulkan kebingungan bagi pemangku kebijakan di daerah yang berhadapan langsung dengan masyarakat.
Menurutnya pemberian denda tidak sesederhana yang dibayangkan. Banyak hal yang harus dipikirkan terkait pihak yang menarik denda, dikemanakan uang hasil denda, lalu tindakan jika ada penolakan dari warga.
Asep juga menyarankan pemerintah melakukan upaya yang lebih realistis dan rasional dalam mendisiplinkan masyarakat. Untuk meningkatkan kedisplinan masyarakat memang harus melibatkan semua elemen, pendekatannya harus persuasif dan partisipatif, pendekatan sosial, budaya, agama hingga media. Bisa dengan membudayakan malu tanpa masker di tempat umum, sebagaimana budaya mengantre.
“Kita harus percaya pemerintah memiliki ikhtiar yang lebih baik, dan kita sebagai masyarakat harus menjadi bagian dari ikthiar tersebut. Ayo pake masker kita,” pungkas Asep. (iim/adv)