Regenerasi kepemimpinan di Keraton Kasepuhan Cirebon segera terjadi. Pasca meninggalnya Sultan Sepuh XIV Arief Natadiningrat, tidak lama lagi, takhta akan berpindah ke puteranya, PRA Luqman Zulkaedin. Ada harapan khusus yang disuarakan perwakilan Ponpes Bendakerep, yang dikenal memiliki sejarah panjang dengan Keraton Kasepuhan.
AZIS MUHTAROM, CirebonPENGASUH Ponpes Bendakerep, KH Muhtadi Mubarok Soleh menjelaskan, hal ini mengacu pada tradisi yang terjadi pada masa awal berdirinya Kasultanan Cirebon. Saat itu, Sunan Gunungjati diangkat menjadi ulama sekaligus umaro di Kesultanan Cirebon. Itupun dengan catatan, jika kedudukan Keraton Kasepuhan Cirebon saat ini bertujuan untuk melakukan syiar Islam.
Sehingga, diharapkan pengelolaan Keraton Kasepuhan juga dapat diarahkan untuk syiar Islam yang melibatkan ulama dan pesantren-pesantren yang dulu menjadi bagian penting dalam syiar Islam yang berpusat di keraton.
Pihaknya telah mendapatkan amanah dari beberapa pesantren, di antaranya Ponpes Pemijen Sindang Laut, Ponpes Wanantara Sumber, Ponpes Jaha Cirebon Girang, Ponpes Jatisari Plered dan Ponpes Sukun Weru, juga beberapa majelis taklim di wilayah Cirebon dan beberapa daerah lain di Jawa Barat.
Ini juga berkaitan hubungan penting antara keraton dan pesantren yang terbangun sejak dulu. Pada mulanya, pesantren dikenal dengan istilah geguron, dipimpin oleh ulama yang diutus pihak keraton untuk menyebarkan syiar Islam. Sehingga, antara keraton dan pesantren terdapat hubungan senyawa yang erat.
Menurutnya, sosok yang nantinya akan melanjutkan takhta sultan di Keraton Kasepuhan Cirebon, harus bisa mengemban amanah syiar ini. Bekerja sama dengan pesantren-pesantren yang dulu menjadi penopang Keraton Kasepuhan.
“Siapa pun nanti yang menjadi penerus sultan Keraton Kasepuhan, kami meminta agar sultan yang dinobatkan dapat terbiasa bersilaturahmi dengan ulama-ulama dari pesantren. Untuk menjalin kerja sama melakukan syiar Islam sesuai aturan pemerintah NKRI,” tuturnya.
Menurutnya, penerus firman Allah, sabda Nabi Muhammad SAW, dan dawuhnya para ulama. Papakem pelantikan mengacu pada tatanan yang sudah tertulis dalam buku-buku sejarah dan sistem yang ada di keraton-keraton lain.
Dia menambahkan, semua ini mesti ditempuh agar mendapatkan rahmat, karomah Sunan Gunungjati. Ke depan, bagaimana Cirebon ini agar tetap aman, bermartabat dan diiringi karomah barokah Walisongo. Dengan menerapkan tradisi Walisongo yang telah terbukti membawa kebaikan bagi semua. Dengan situasi kondisi dan toleransi yang berlangsung saat ini.
Harapan Ulama Bendakerep Jelang Penobatan PRA Luqman Zulkaedin Jadi Sultan Keraton Kasepuhan
