Cirebon Sempat Jadi Kota Jorok dan Dilecehkan

0 Komentar

Ditambah saat itu kerap terjadi banjir. Kemudian dibangunlah drainase atau gorong-gorong yang sangat besar beserta pompa air yang cukup besar. Dulu dibuat untuk menyedot air dari kali bacin, yang saat ini berubah jadi Jalan Merdeka (SMPN 10). Pompanya pun langsung menuju laut (masih ada di pelabuhan dekat Nasi Jamblang Pelabuhan).
“Dulu banjir sangat sering terjadi di Cirebon, ditambah dekat dengan laut banjir rob pun kerap terjadi,” ungkap Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Drs H Jaja Sulaeman, MPd melalui Kepala Seksi Pengelolaan dan Layanan Arsip Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kota Cirebon Moh Samsudin.
Kelancaran aliran air sungai sangat bergantung pada pasang suruh ait laut. Ketika laut pasang, sampah dan kotoran yang telag yang telah terendam air sungai masuk ke dalam sungai dan kemudian menjadi tumpukan yang tebal di muara sungai.
Tumpukan kotoran yang telah terendam air asin ini menaburkan aroma yang tidak sedap. Penduduk menyebut sungai yang mengalir di dalam kota dan menimbulkan bau tidak sedap yang menyengat itu dengan nama Kali Bacin.
Lingkungan di sekitar pantai gersang dan udara terasa lebih panas, sehingga di kalangan masyarakat Cirebon berlaku ungkapan “barang siapa akan menetap di Cirebon, haruslah berkenalan dulu dengan “penyakit” panasnya. Jika sudah tertimpa, barulah ia diakui sah sebagai penduduk Cirebon”.
Kali Bacin yang mengalir di tengah kota pun keadaannya serba kotor. Tak heran tempat tersebut dinilai sebagai salah satu tempat perkembangbiakan yang subur nyamuk malaria. Ribuan orang pun ikut terserang wabah Malaria di tahun tersebut.
Melihat permukiman yang jauh dari standar kesehatan dan kebersihan, pemerintah pun mulai meningkatkan kepeduliannya terhadap perbaikan kampung-kampung tersebut, walau dalam keadaan keterbatasan dana.
Dengan menggunakan skala prioritas peningkatan perbaikan kualitas tersebtu dilakukan. Pada tahun 1917, dibawah pemerintahan J H Eyeken sebagai Asisten Residen, pemerintah kota mulai menggerakkan langkahnya.
Perubahan besar Kota Cirebon ini dimulai dengan ditutupnya Kali Bacin yang dianggap sebagai sumber penyakit. Pekerjaan ini selesai di tahun 1920. Lenyapnya Kali bacin ini akhirnya menjadi jalan (Jl Bahagia, Jalan Kantor, dan Jalan Merdeka) dan gedung-gedung seperti pabrik rokok BAT. “Barulah setelah itu, dipimpin Burgemester yang pertama yakni J H Johan, perhatian pada bidang kesehatan dipusatkan,” ungkapnya.

0 Komentar