KUNINGAN – Arus lalu lintas di Kabupaten Kuningan pada H+2 Lebaran Idul Adha terpantau padat, Minggu (2/8).
Pantauan Radar, kepadatan arus lalu lintas terjadi sejak Minggu pagi sekitar pukul 9.00 WIB. Volume kendaraan mengalami peningkatan yang didominasi kendaraan dari luar daerah yang ingin berwisata di Kuningan dan juga para pemudik yang akan kembali ke kota besar.
Sejak pagi hari, tampak antrean kendaraan mengular mulai dari Desa Sampora perbatasan Cirebon-Kuningan hingga Cirendang. Sejumlah rekayasa jalan pun diterapkan Polisi Lalu Lintas Polres Kuningan untuk mengatasi kemacetan. Seperti mengalihkan arus ke jalan baru Sampora hingga memberlakukan sistem buka tutup di sejumlah persimpangan.
Terbukti cara tersebut cukup ampuh untuk mengurai kepadatan lalu lintas (lalin). Seperti di persimpangan Cirendang, petugas mengalihkan arus dari arah Selatan untuk berbelok sedikit memutari Taman Cirendang. Ini dilakukan untuk meminimalkan  terjadi simpul kemacetan akibat pertemuan arus kendaraan tujuan Cirebon dan yang akan menuju wisata Palutungan.
Selain itu, lalin terpantau tersendat di beberapa titik seperti Kramatmulya, Jalaksana dan Cilimus hingga menyebabkan antrean panjang. Rupanya, hal ini disebabkan karena adanya sumbatan dari aktivitas pasar dan keluar masuk kendaraan dari objek wisata . Namun kondisi ini tidak berlangsung lama, sekitar pukul 15.00 WIB arus lalin pun berangsung lancar seiring berkurangnya aktivitas pasar.
Kasat Lantas Polres Kuningan AKP Rizki Syawaludin mengatakan, sesuai prediksi puncak arus balik dan wisata pada libur Lebaran Idul Adha ini terjadi pada Minggu. Disebutkan, pada hari Minggu merupakan merupakan momen sebagian besar pemudik kembali ke kota besar sekaligus puncak para wisatawan banyak datang ke Kuningan.
“Kepadatan arus lalu lintas terjadi sejak hari Sabtu yang didominasi oleh kendaraan wisatawan dari luar daerah. Sedangkan pada hari Minggu ini masih banyak wisatawan yang datang, ditambah kendaraan arus balik para pemudik yang akan kembali ke kota besar,” ujar Rizki kepada Radar saat berjaga di persimpangan Cirendang.
Oleh karena itu, kata Rizki, sejumlah rekayasa lalu lintas pun banyak diprioritaskan untuk arus balik. Saat arus lalu lintas di jalan utama mulai tersendat, tidak sedikit kendaraan yang terpaksa dialihkan melalui jalan baru Garatengah-Sampora untuk memecah arus.