TALUN – Ada apa dengan polisi?Itu yang menjadi pertanyaan besar Deri Al Usman Sopari (41). Kasus pencurian dengan kekerasan (curas) yang terjadi pada anaknya itu telah dirubah menjadi kasus perbuatan tidak menyenangkan.
Pria asal Perumahan Arumsari, Desa Cirebon Girang, Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon ini menduga ada oknum yang bermain dalam kasus ini. Terlebih lagi ada oknum yang menyuruh menempuh jalur damai. Namun, Deri bersama dengan istrinya bersikukuh untuk melanjutkan kasus tersebut.
“Ada oknum yang nyuruh kasus ini damai. Tapi, istri nolak damai minta dilanjutkan saja. Namun, semakin ke sini kami bertengkar bukan sama pelaku. Tapi, sama oknum,” bebernya, kemarin.
Deri mengaku, sempat mendapat panggilan dari Polsek Talun, pada Rabu (29/7) untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Namun, Ia menolak datang. Deri keberatan bila harus di-BAP lagi. Deri curiga adanya perubahan BAP awal yang ujungnya meringankan tersangka.
Pagi harinya Deri dikagetkan dengan pemberian surat dari Polsek Talun. Dalam surat itu tertulis, kasus yang terjadi pada anaknya sebelumnya adalah masuk dalam pasal 365. Namun, setelah dilakukan gelar perkara, kasus tersebut diubah menjadi pasal 335.
“Yang datang nganter surat juga banpol. Dalam surat ini jelas ada kejanggalan. Ini kan barang bukti ada. Saksi ada. Dimintai keterangan juga sudah,” tuturnya.
Menurut Deri, kasus yang menimpa anaknya adalah curas. Deri menceritakan peristiwanya terjadi pada Sabtu malam (9/5). Anaknya yang bernama Agung Rohmattullah (14) sedang membeli bubur. Berboncengan dengan temannya. Sekitar pukul 23.00 WIB, Agung pulang. Dalam perjalanan pulang. Sampai di Jembatan Merah, Talun, ada sekelompok orang terlibat tawuran.
Melihat itu, Agung putar arah untuk menghindari tawuran. Namun, salah satu pelaku tawuran menarik korban hingga terjatuh. Diduga ada tiga pelaku dalam kejadian itu. Pelaku menyeret korban dan menginterogasinya.
“Saya sempat ditanya, kamu anak mana. Saya tidak menjawab. Pelaku diduga bernama PJ tiba-tiba ngambil handphone saya. Ia kemudian lari. Setelah itu, dari belakang ada pelaku lain yang mukul saya menggunakan batu ke leher belakang,” beber Agung saat ditemui Radar Cirebon di rumahnya.