“Artinya, program dan kegiatan strategis saja yang mendapat prioritas pendanaan atau dengan istilah money follow program dengan menambahkan prioritas pembangunan kabupaten, terkait kebijakan penanganan pandemi Covid-19. Jadi, kami tetap memperhitungkan kelanjutan penanganan Covid-19,” ungkapnya.
Bupati merinci, pendapatan daerah TA 2021 direncanakan sebesar Rp2,102 triliun terdiri dari PAD senilai Rp332 miliar dan pendapatan transfer Rp1,770 triliun. Sementara lain-lain pendapatan daerah yang sah, untuk sementara belum direncanakan. Berkenaan dengan belanja daerah TA 2021 direncanakan Rp2,384 triliun. Jumlah itu terdiri dari belanja operasi Rp1,673 triliun, belanja modal Rp230 miliar, belanja tidak terduga Rp20 miliar dan belanja transfer Rp459 miliar.
Disebutkan, terkait penerimaan pembiayaan daerah sementara ini belum ditargetkan. Sebab nilai Silpa TA 2020 belum bisa dihitung, mengingat masih di tahun anggaran berjalan. “Pengeluaran pembiayaan direncanakan Rp23 miliar, dialokasikan untuk pembentukan dana cadangan dalam rangka Pemilukada sebesar Rp20 miliar. Kemudian penyertaan modal PT LKM Kuningan sebesar Rp500 juta dan bank bjb sebesar Rp2,5 miliar,” tutupnya. (ags)