CIREBON – Raharjo Djali membacakan ikrar sebagai Polmak Sultan Keraton Kasepuhan? Kisruh takhta Sultan Sepuh pun kembali berlanjut.
Wakil Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati kepada Radar mengatakan, Pemerintah Kota Cirebon tidak ikut campur urusan rumah tangga keraton. Karena itu ranah internal keraton, maka bisa diselesaikan secara internal.
“Kita tidak mau intervensi urusan itu (kisruh keraton, red). Biarlah mereka menyelesaikan sendiri,” kata Eti.
Namun demikian, Eti menekankan, bahwa persoalan itu jangan sampai mengganggu iklim pariwisata di Kota Cirebon. Karena Pemkot Cirebon saat ini, sedang berusaha membangkitkan pariwisata Kota Cirebon.
Menurutnya, pandemi covid-19 sejak bulan Maret lalu, membuat sektor pariwisata ambruk dan dampaknya sangat terasa. Seperti hotel banyak yang tutup, mal tutup. Dan sekarang, perlahan-lahan mulai bangkit kembali. “Pariwisata adalah sektor yang terasa akibat pandemi covid-19,” tegasnya.
Untuk itu, sebagai pemerintah daerah berusaha tetap menjaga bagaimana mengembangkan pariwisata, baik keraton, kuliner dan semua bisa saling menjaga.
“Yang jelas, tidak ikut-ikutan konflik Keraton Kasepuhan. Karena itu internal keluarga keraton,” pungkasnya. (abd)