ARJAWINANGUN – Jumlah desa tertinggal di Jawa Barat masih banyak. Saat ini, berdasarkan data yang ada di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Jawa Barat, ada 121 desa yang masuk kategori tertinggal dari total 5.312 desa se-Jawa Barat.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas PMD Jawa Barat, Ir Bambang Tirtoyuliono MM saat berkunjung ke Desa Kebonturi, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon. Kedatangan Bambang adalah untuk meresmikan bangunan Madrasah Al-Ahlak yang merupakan bantuan dari Pemprov Jawa Barat.
Menurut dia, indeks desa membangun (IDM) Jawa Barat saat ini meningkat dari tahun sebelumnya. Di tahun 2019, jumlah IDM hanya 98 desa. Saat ini, IDM Jabar di tahun 2020 ada peningkatan dari jumlah desa berstatus mandiri, yakni ada 279 desa. Dalam kurun waktu yang sama, desa berstatus maju di Jabar juga saat ini telah meningkat. Di mana, pada tahun 2019, desa berstatus maju ada 1.232, dan pada tahun 2020 jumlahnya menjadi 1.632.
“Progresnya bagus dan semakin baik. Kita ingin grand design pembangunan yang ada saat ini berbasis desa. Sekarang semakin banyak desa-desa yang berstatus desa mandiri dan desa maju yang berhasil meningkatkan potensi wilayahnya masing-masing,” kata dia.
Ditambahkannya, peningkatan IDM tentu melibatkan sejumlah aspek yang harus diperhatikan. Seperti perbaikan aspek ekonomi, infrastruktur, dan sosial, menjadi domain penting untuk membangun desa mandiri dan maju di Jawa Barat.
Desa Kebonturi, menurut Bambang, masuk dalam kategori desa mandiri. Dia meminta para kuwu atau kepala desa yang lain, untuk belajar ke desa yang sudah berstatus mandiri. Bambang sengaja datang ke Cirebon untuk melihat langsung keadaan dan permasalahan di tingkat desa secara faktual. Termasuk kedatangannya ke Desa Kebonturi, di mana, dia melihat terobosan dan kelebihan untuk ditularkan ke desa lain.
“Saya bangga bisa datang ke Kebonturi. Keberadaan desa sangat berperan. Apalagi dengan memanfaatkan segala fasilitas yang ada dan sedikit bantuan dari provinsi. Seperti bantuan kendaraan, pembangunan madrasah, bisa dikolaborasi agar bisa bermanfaat luas bagi warga setempat dan sekitarnya,” ungkapnya.
Pemrov Jabar, sambung Bambang, berkomitmen untuk terus mendorong desa bisa mandiri dan berinovasi. Dengan kondisi pandemi Covid-19 sekarang, kata dia, tumbuh kembang perekonomian berawal dari desa. “Desa sangat tertinggal sudah tidak ada lagi di Jabar. Desa berstatus tertinggal jumlahnya masih lumayan banyak. Jumlah desa tertinggal dari 326 turun jadi 121. Sementara desa berstatus berkembang dari 3.656 turun jadi 3.290,” jelasnya.
121 Desa Berstatus Tertinggal
