CIREBON – Semakin lama pandemi berlangsung, turut memberikan imbas pada menurunnya pertumbuhan ekonomi di berbagai dunia. Seperti beberapa negara di dunia yang kini mengalami resesi, di antaranya Singapura, Jerman, Amerika, dan Korea.
Anggota Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia, Moh Yudi Mahadianto SE MM menuturkan, resesi merupakan situasi yang terjadi ketika produk domestik bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi suatu negara negatif selama dua hingga 3 kuartal berturut-turut.
Banyak indikator-indikator yang mempengaruhi terjadinya resesi, hal ini dimulai dengan indeks bursa efek yang menurun terus menerus. Kemudian pertumbuhan ekonomi rill menurun, adanya pemutusan tenaga kerja secara besar-besaran. “Kalau indikator-indikator tersebut terjadi tentu ekonomi sudah mengarah ke resesi,” kata Yudi, kepada Radar Cirebon, Minggu (9/8).
Siklus resesi yang berkelanjutan ini dan tak kunjung membaik dalam setidakanya 18 bulan juga akan berdampak pada depresiasi ekonomi, atau keterpurukan lebih panjang. Apalagi bila tidak ditangani dengan baik.
Hal ini mungkin saja terjadi di masa pandemi saat ini. Apalagi beberapa negara yang dianggap maju sudah mengatakan bahwa negaranya resesi. “Kondisi resesi yang dialami negara maju bisa menjadi warning pada perekonomian di negara lainnya termasuk Indonesia,” jelasnya.
Dalam menyelamatakan perekonomian ini, menurut Yudi yang terpenting adalah penanganan Covid-19. Menurutnya saat penanganan dilakukan dengan baik otomatis perekonomian juga akan terbantu. Setidaknya bisa menekan angka pasien, akan memperbaiki dan menjaga stabilitas ekonomi di masa saat ini. “Seperti Vietnam, yang mengendalikan covid. Ini harusnya bisa dicontoh,” tuturnya.
Selain fokus dalam penanganan pandemi, UMKM juga dinilai sebagai salah satu penolong pertama perekonomian. Penggerak ekonomi saat ini tentu ada di tangan UMKM.
Oleh sebab itu sudah seharusnya pemerintah pusat baik daerah mendorong para UMKM di masa pandemi ini. “Untuk menopang perekonomian, tentu UMKM harus terus didorong agar geliat perekonomian tetap berjalan,” tukasnya. (apr)