ANJATAN-Petani di wilayah Kecamatan Anjatan resah. Akibat pupuk urea bersubsidi yang masih sulit dicari. Sehingga, produksi padi terancam anjlok hingga 50 persen.
Hal inilah yang dirasakan Sadi, petani di Desa Kopyah. Juga petani di 7 desa lainnya. Yaitu Desa Lempuyang, Anjatan, Anjatan Utara, Anjatan Baru, Bugis, Cilandak dan Desa Cilandak Lor.
Karena di 8 desa itulah, yang terdampak fatal kelangkaan pupuk urea bersubsidi gegara input Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (E-RDKK) bermasalah. “Perkiraan hasil panen gadu turun. Bisa sampai setengahnya,” ucapnya kepada Radar, Minggu (9/8).
Pupuk urea, terang Sadi, memiliki kandungan nitrogen yang sangat diperlukan oleh tanaman padi. Khususnya pada masa pertumbuhan. Menurutnya, zat nitrogen bisa membantu metabolisme tanaman, mempercepat pertumbuhan dan perkembangan cabang, jumlah anakan. Sehingga, daun tanaman padi menjadi lebih segar, hijau dan rimbun.
Tidak diberikannya pupuk urea, praktis jumlah anakan dan cabang-cabang tanaman padi berkurang. “Dalam satu hektare sawah, biasanya mampu menghasilkan rata-rata 6 ton gabah. Tidak diberikannya pupuk urea, hasil produksi ditaksir hanya mencapai 3 ton gabah,” ujarnya.
Tokoh petani di Kecamatan Anjatan, Asan, membenarkan. Pupuk urea sangat diandalkan petani untuk menggenjot hasil panen. Bahkan, mereka memiliki ketergantungan tinggi terhadap pupuk yang satu ini. Sampai-sampai pemberiannya kerap overdosis alias berlebihan.
“Harusnya cukup diberikan pada pemupukan pertama. Tapi biasanya, petani kita juga menebar pupuk urea di saat pemupukan kedua. Padahal dianjurkan pakai pupuk lain sesuai dengan masa pertumbuhannya,” ungkapnya.
Kondisi itulah yang dia duga menyebabkan stok pupuk urea bersubsidi cepat habis. Terlebih pada musim tanam rendeng lalu, areal persawahan di sebagian wilayah Kecamatan Anjatan dilanda musibah kebanjiran. Demi menyelamatkan tanaman padinya pasca terendam banjir, petani terus-terusan menggunakan pupuk urea.
Di sisi lain, kuota pupuk urea subsidi untuk Jawa Barat pada tahun 2020 atau masa pandemi Covid-19 ini juga mengalami penurunan hingga 40 persen. Kuota untuk Kabupaten Indramayu juga ikut dipangkas.
Asan juga membenarkan, tidak dilakukannya pemupukan urea saat awal-awal tanam, dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman padi terhambat. “Berdampak turunnya produksi padi di saat panen. Bisa merosot setengahnya,” tandasnya.
Produksi Padi Terancam Anjlok

