Mengintip Usaha Keripik Tike Indramayu di Tengah Pandemi Covid-19

Mengintip Usaha Keripik Tike Indramayu di Tengah Pandemi Covid-19
KERIPIK TIKE : Para perajin keripik tike Kelompok Kuppas Bestari Desa Jangga Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu, tengah melakukan proses pembuatan keripik tike, kemarin. FOTO: UTOYO PRIE ACHDI/RADAR INDRAMAYU
0 Komentar

Keberhasilan usaha keripik tike Kuppas Bestari ini juga berkat dukungan pembinaan yang dilakukan Pertamina EP Asset 3 Jatibarang Field. Melalui pembinaan sumber daya manusia yang berkelanjutan, usaha ini pun masih tetap bertahan. Bahkan semakin berkembang.
Community Development Officer Pertamina EP Jatibarang Field, Isma Firliani mengatakan, produksi tike Kelompok Kuppas Bestari cukup berkembang. Namun pengaruh pandemi Covid-19 benar-benar sangat terasa dengan turunnya omzet pada triwulan pertama 2020.
Isma menjelaskan, produksi tike dimulai pada triwulan kedua (Juni 2019) mencapai 100 kg dengan omzet Rp7.500.000. Kemudian triwulan ketiga (September 2019) 150 kg dengan niai omset Rp11.250.000, dan puncaknya pada triwulan empat (Desember 2019) yaitu sebesar 8.685 kg dengan nilai omzet Rp65.137.500. Sementara triwulan pertama 2020 (Maret) produksi turun drastis sebagai imbas covid-19 yaitu hanya 40 kg dengan omzet senilai Rp30.000.000. “Mudah-mudahan produksi selanjutnya kembali normal sehingga omzet akan meningkat,” harap Isma. (*) 
 

0 Komentar