Kabupaten Cirebon Tembus 100 Kasus Covid-19

kabupaten-cirebon-covid-19
Petugas BPBD Kabupaten Cirebon mengikuti tes swab untuk skrining perkantoran pemerintah. Foto: Andri Wiguna/Radar Cirebon
0 Komentar

CIREBON – Level kewaspadaan Kabupaten Cirebon naik. Saat ini berada di zona orange atau satu level di bawah merah dan satu level di atas kuning.
Peningkatan level kewaspadaan ini, tidak terlepas dari terus meningkatnya jumlah kasus terkonfirmasi positif di tengah upaya swab test masal yang terus dilakukan oleh Dinkes Kabupaten Cirebon.
Sesuai data yang dipublis Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Cirebon per Selasa (11/8), jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Cirebon menyentuh angka 100 kasus. Kasus terbaru adalah seorang tenaga kesehatan yang bekerja di salah satu rumah sakit di Kota Cirebon. Yang bersangkutan saat ini menjalani isolasi.
Jubir GTPP Covid-19 Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana kepada Radar menuturkan, kasus ke-100 tersebut adalah seorang laki-laki berusia sekitar 54 tahun yang bekerja di salah satu rumah sakit sebagai tenaga kesehatan. Yang bersangkutan berasal dari wilayah Kecamatan Tengah Tani.
“Saat ini masih kita lakukan penelusuran kontak erat. Petugas masih di lapangan mengumpulkan data. Detailnya nanti kita sampaikan lagi. Yang bersangkutan salah seorang tenaga kesehatan. Kita ada di level orange sekarang,” ujarnya.
Dijelaskan Nanang, saat ini pihaknya masih terus melakukan swab test masal untuk beberapa SKPD yang melakukan pelayanan public dan dinas-dinas lainnya yang dimungkinkan melakukan kontak dengan kasus yang ditemukan di tiga dinas sebelumnya.
“Swab test masal masih berjalan. Dari mulai Dinkes, Dishub, BKAD sampai BPBD sudah kita periksa. Nanti menyusul dinas yang lain. Untuk kader posyandu juga masih kita lakukan. Sekarang sudah lebih dari 90 persen kader sudah melakukan swab test. Sehingga akan aman saat penimbangan balita di posyandu,” imbuhnya.
Diakui Nanang, perkantoran menjadi salah satu titik rawan penularan atau penyebaran Covid-19. Terutama perkantoran yang melakukan pelayanan publik setiap hari.
Selain itu, dari analisanya perlu dilakukan pengaturan jam kerja serta pengaturan-pengaturan lain seperti work from home. Ini karena di masa AKB, tingkat kerawanan atau level kewaspadaan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Cirebon mengalami kenaikan.
“Ada kluster Dinkes yang kemudian menyebar ke Puskesmas Sedong dan pegawai BKAD. Dinkes saat ini sedang melakukan WFH. Pegawai yang hadir sesuai jadwal bergantian dan sebagian mengerjakan tugasnya dari rumah. Ini juga rencananya diterapkan di semua SKPD, aturannya sedang digodok dan dibahas,” bebernya.

0 Komentar