Pengusaha Elf Bisa Tersangka

korban-kecelakaan-tol-cipali
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol M Syahduddi beserta jajaran menjenguk korban kecelakaan Tol Cipali, Selasa (11/8). Foto: Cecep Nacepi/Radar Cirebon
0 Komentar

“Jelas ada dugaan ke pelanggaran izin trayek. Makanya, kita langsung naikan ke penyidikan,” ucapnya.
Dari hasil keterangan beberapa saksi juga mengatakan, mereka naik travel tersebut dari beberapa tempat seperti Cipinang, Tanahabang, dan tempat lainnya. Yang tujuannya ke Brebes, Tegal dan Pati. Dalam perjalanannya, juga ada dua sopir. Yang pertama sebelum jalan tol. Setelah masuk jalan tol, ganti sopir kedua.
“Keterangan penumpang, ada dua sopir. Saat masuk tol, ganti sopir kedua. Sopir kedua ini cenderung kencang. Karena balap, kebanyakan penumpang tertidur. Jadi gak ada yang tahu persis saat kejadian. Tapi, sopir kedua, dari awal cenderung kencang,” katanya.
Soal tidak adanya penghalang atau pembatas jalan di Tol Cipali yang rawan terjadinya kecelakaan fatal, Kapolresta akan berkoordinasi dengan pengelola jalan Tol Cipali. Apapun yang  menjadi hasil penelitian tim penanganan lakalantas terpadu, pihaknya akan rekomendasikan kepada pihak pengelola jalan tol.
Selain itu, Kapolresta Cirebon berserta Satlantas juga kembali menjenguk korban yang masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Mitra Plumbon, Selasa siang (11/8). Sampai di RS Mitra Plumbon, masih ada 12 orang yang dirawat. Salah satu dari mereka terpaksa masih berada di ruangan HCU dan belum sadarkan diri.
“Dari 12 penumpang itu, di antaranya 7 dari kendaraan Toyota Rush dan 5 dari mikro bus elf. Semuanya sudah kita cek. Tadi kondisinya stabil masih dalam penanganan medis. Masih ada beberapa yang memang perlu perawatan intensif dari pihak RS,” tandasnya.
Sementara itu, Wadir Pelayanan Medis RS Mitra Plumbon, Pundi Febrianto menyampaikan, pada Selasa kemarin, ada 12 pasien yang dirawat. Hampir semua, sebagian besar mengalami luka cedera di bagian kepala ringan. Pasien masih diobservasi karena perawatan cedera kepala,  jangan sampai nanti membahayakan.
“Kondisi mereka semua sadar. Hanya satu yang tidak sadar di ruang HCU, karena kondisinya cukup berat. Sebagian besar karena luka di kepala. Ada yang patah di bagian lengan, ada patah di bagian tulang belakangnya. Tapi, sebagian besar mengalami luka di bagian kepala dan patah tulang. Pasien yang di ruang inap biasa, ada perbaikan. Kalau yang HCU masih dievaluasi. Belum sadarkan diri,” pungkasnya.

0 Komentar