Disbudparpora Mengaku Tidak Punya Wisata Unggulan

Disbudparpora Mengaku Tidak Punya Wisata Unggulan
0 Komentar

SUMBER – Miris! Wisata unggulan di Kabupaten Cirebon nyaris tak ada. Kondisi itu dibenarkan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Cirebon. Padahal, destinasi wisata di Kabupaten Cirebon cukup banyak.
“Destinasi wisata di kita memang sudah ada. Hanya saja, sampai saat ini memang belum ada satu pun wisata yang menjadi ikon Kabupaten Cirebon,” kata Kabid Pariwisata Disbudparpora Kabupaten Cirebon, Nana Mulyana, kepada Radar Cirebon, kemarin (14/8).
Hanya saja, kata Nana, tidak adanya wisata unggulan di Kabupaten Cirebon, itu kembali kepada pemangku kebijakan dan DPRD yang menganggarkan. Keseriusan itu juga perlu dibangun.
“Untuk membangun pariwisata, harus melibatkan sejumlah OPD di berbagai sector. Seperti dinas perhubungan (dishub), DPKPP (Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan ), dan dinas terkait lainnya. Serta suport dari DPRD,” tuturnya.
Contohnya, dari dishub menganggarkan untuk PJU, DPKPP menganggarkan pembangunan toilet dan sarana prasarana. “Jadi yang mengawal semua itu kembali ke dewan dan OPD masing-masing,” katanya.
Ia menegaskan, untuk sektor wisata, terlebih membangun wisata unggulan, tidak cukup hanya mengandalkan pemangku kebijakan saja. Dan, soal tagline Cirebon Katon, itu harus dibahas dari banyak sisi.
“Makanya, harus ada keseriusan dari OPD terkait lainnya. Karena, sampai kapan pun wisata harus disuport dari berbagai sektor,” imbuhnya.
Nana mengungkapkan, untuk wisata Batu Lawang yang areanya di Kecamatan Gempol, berada satu hamparan dengan lima destinasi wisata lainnya. Mulai dari wilayah Desa Palimanan Barat sampai Desa Cupang.
Hamparan lima destinasi wisata tersebut aksesibilitasnya belum tertata dan terbangun. Padahal, gambarannya sudah ada dan jelas. “Keseriusannya yang belum muncul untuk membangun, baik itu dari dewan sendiri, yang membahas anggaran dari setiap OPD-nya,” paparnya.
Disbudparpora, sambung Nana, sudah memfasilitasi melalui Detail Engineering Design (DED) dan kelembagaannya. Karena memang menjadi tanggungjawab disbudparpora. Sedangkan terkait wisata Batu Lawang, lahannya milik Perhutani Majalengka.
“Nah, perlu tindaklanjut, melalui MoU. Tapi, lagi-lagi tergantung dari pemangku kebijakan dan pihak Perhutani Majalengka sendiri. Untuk MoU-nya tinggal bupati dan pihak Majalengka saja. Kembalinya ke Bappelitbangda dan dewan. Itu sudah bukan ranah kami lagi,” tandasnya.

0 Komentar