CIREBON – Asumsi defisit anggaran yang terjadi pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Cirebon, dapat terus ditekan.
Angka terakhir defisit anggaran dapat ditekan hingga tersisa Rp14 miliar, dari yang sebelumnya diprediksi hanya dapat mentok ditekan di angka Rp19-20 miliar.
Kepala badan keuangan daerah (BKD) Kota Cirebon M Arif Kurniawan ST menjelaskan, pekan lalu pihaknya telah menuntaskan Kordinasi desk anggaran bersama para kepala perangkat daerah untuk strategi efisiensi asumsi defisit anggaran yang terjadi pada APBD 2020.
“Alhamdulillah bisa ditekan lagi, terakhir kan Rp20 miliar. Kemarin kita rapat desk anggaran dengan kepala SKPD, bisa ditekan lagi defisitnya sampai Rp14 miliar,” ujar Arif, kepada Radar Cirebon.
Menurutnya, tambahan efisiensi tersebut didapat dari pengurangan belanja-belanja yang sifatnya kesekretariatan. Seperti belanja cetak dan penggandaan di dinas-dinas, biaya makan minum rapat dan kegiatan, serta beberapa kegiatan perjalanan dinas yang tidak perlu.
“Kebanyakan pada kegiatan kesekretariatan. Karena untuk pengadaan, apalagi yang fisik, banyaknya sudah kontrak dan sedang proses pengerjaan oleh pihak ketiga,” ujarnya.
Selain itu, tambah dia, Pemerintah kota (Pemkot) juga akan terus berupaya meningkatkan potensi pendapatan daerah yang bisa direalisasikan pada sisa waktu tahun anggaran 2020 ini.
Sehingga, asumsi defisit anggaran diharapkan dapat kembali ditekan dengan meningkatnya pendapatan daerah. Walaupun rasio prosentasi peningkatan pendaptan daerah tersebut cukup kecil. (azs)