Sehari berselang atau tanggal 19 Agustus 1945, ribuan poster bertebaran di pojok pojok kota. Gerakan tersebut diinisiasi oleh Abdul Hamid, Salamun, Sutadi Sukarya, Saleh Basarah, Eka Ending, Basuki Erman, Ending dan kawan-kawan lainya.
Poster-poster itu menyatakan kesiapan masyarakat dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia yang telah diproklamasikan. Dengan mengorbankan harta, pikiran bahkan nyawa.
Sekitar pukul 10.00, pagi harinya, gerakan pemuda juga mulai melakukan aksi penurunan Bendera Jepang. Gerakan semacam ini banyak terjadi. Walaupun harus berhadapan dengan tentara Jepang. Salah satu peristiwa itu tercatat terjadi di atas Gedung Shuco.
Masifnya informasi tentang proklamasi kemerdekaan juga diakibatkan oleh kabar dari mulut ke mulut. Masyarakat yang antusias selalu mengabarkan kabar bahagia tersebut kepada orang orang yang ditemuinya. (*)