Cerita di Balik Megahnya Suasana Metropolitan Kota Cirebon

warga-tidak-punya-rumah
Permukiman warga di Kelurahan Panjunan yang didirikan di bantaran sungai. Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon
0 Komentar

Selintas, jika berada di jalan-jalan protokol, terlihat Kota Cirebon begitu istimewa. Dipenuhi mal-mal mewah, hotel-hotel berbintang, restoran yang berjejer, dan lokasi tongkrongan yang wow. Namun, jika diulik lebih dalam, ternyata banyak sekali warga yang tak memiliki rumah sendiri. Jumlahnya pun, hampir 40 persen. Ohhh…

***
KONDISI kontras nan mencolok bisa kita lihat saat berjalan-jalan di wilayah sekitar Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Tak sedikit warga yang masih tinggal di bantaran sungai dan tak memiliki rumah. Mereka memanfaatkan bantaran sungai untuk tinggal bertahun-tahun, jauh dari kata layak huni.
Ketua RW 10 Pesisir Utara, Kelurahan Panjunan, Suwarjono menuturkan, dari sekitar 40 KK yang ada, hampir 20 KK tak memiliki rumah tetap. Mereka tinggal di bangunan yang didirikan di bantaran sungai. Dengan air yang dialiri dari PDAM (nyambung). “Rata-rata yang tinggal di bantaran ini sudah sekitar 5 hingga 6 tahun,” ungkapnya.
Selain kumuh, tentu bangunan tersebut juga tak layak huni. Setidaknya, di bantaran sungai ada sekitar 38 bangunan yang terdiri dari rumah dan kandang hewan. Berbagai upaya bantuan juga sudah diajukan.
“Kami baru saja kirimkan data rumah yang ada di bantaran. Banyak warga yang tak punya rumah. Kami berharap, dengana danya program Kotaku bisa lebih tertata dan nyaman,” harapnya.
Sejumlah warga yang menempati rumah di bantaran sungai pun kini sebagian di antaranya kerap kebanjiran saat hujan turun. Besar harapan, mereka bisa memiliki tempat tinggal dan wilayah RW 10 bisa lebih nyaman dan asri.
Sementara Badan Pusat Statisik (BPS) Kota Cirebon juga merilis data bahwa tingkat kepemilikan hunian di Kota Cirebon hanya 62,60 persen. Data yang dirilis tahun 2018 tersebut mencatat, 37,40 persen warga kota menempati rumah bukan milik sendiri.
Adapun yang dimaksud rumah bukan milik sendiri adalah seperti rumah dinas, rumah adat, kontrak, bebas sewa, dan lainnya. Untuk persentase kepala rumah tangga (KRT), sebanyak 61,50 persen laki-laki memiliki rumah sendiri dan sisanya sebanyak 38,50 persen tinggal di rumah bukan milik sendiri.
Sedangkan untuk kategori perempuan sebagai kepala rumah tangga, sebanyak 67.46 persen tinggal di rumah milik sendiri, dan sisanya 32,54 persen tinggal di rumah bukan milik sendiri.

0 Komentar