CIREBON – Bahasa dan Budaya Cirebon memang sudah seharusnya dilestarikan. Berbagai cara untuk melestarikan budaya khususnya bahasa Cirebon bisa dilakukan. Seperti salah satunya dengan menyenandungkan lagu berbahasa Cirebon ini di saat Rapat Paripurna DPRD, yang dilakukan oleh ibu – ibu anggota DPRD Kota Cirebon.
Sebanyak 10 ibu-ibu anggota DPRD Kota Cirebon dan 12 anak-anak DPRD Kota Cirebon menampilakan penampilan paduan suara pada acara Rapat Paripurna. Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Cirebon, dalam penampilan tersebut dinyanyikan lagu-lagu pilihan.
Untuk sesi pertama yang ditampilkan oleh anak-anak menyanyikan lagu Gebyar dan Satu Bendera. Sedangkan untuk ibu-ibu Anggota DPRD menampilkan lagu-lagu berbahasa Cirebon.
“Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Cirebon, kami ingin melestarikan budaya Cirebon juga lewat lagu-lagu berbahasa Cirebon,” tutur Anggota Komisi III dari Fraksi Demokrat, Dian Novitasari SKom.
Berbalut kebaya berwarna hitam, mereka menampilkan senandungan merdu dari lagu Warung Pojok dan Kota Cirebon. Meski hanya menyiapkan waktu 7 hari untuk bisa tampil, secara kompak mereka antusias untuk menampilkan penampilan ini.
Latihan pun dilakukan di sela-sela kegiatan. Penampilan pun diapresiasi dan mampu mengajak peserta Paripurna ikut menyanyikan bersama lagu berbahasa Cirebon tersebut. “Senang saat bisa menampilkan lagu-lagu khas bebrahasa Cirebon ini, selain sebagai memperingati Hari Jadi, ini sebagai upaya kami melestarikan bahasa Cirebon dan budayanya,” ungkapnya.
Menurutnya, saat ini bahasa Cirebon sudah jarang digunakan, terlebih oleh para kaum milenial. Apalagi lagu berbahasa Cirebon. Seolah lagu-lagu daerah berbahasa Cirebon saat ini sudah tergerus dengan berbagai lagu dari bahasa lainnya.
“Saya rasa sangat jarang ditemukan saat ini generasi milenial yang menggunakan bahasa Cirebon sehari-hari, bahkan tak sedikit mereka yang tak kenal lagu berbahasa Cirebon seperti Warung pojok,” terangnya.
Di Hari Jadi Kota Cirebon ini ia pun berharap masing-masing individu bisa melestarikan berbagai budaya Cirebon, khusus nya dalam segi bahasa. Menurutnya hal ini menjadi tanggung jawab bersama dalam menjaga dan melestarikan budaya Cirebon. (apr)