Penggunaan Kondom di Jabar Masih Rendah

Penggunaan Kondom di Jabar Masih Rendah
0 Komentar

KEDAWUNG – Tugas Tenaga Penggerak Desa (TPD) memberikan penyuluhan tentang pembangunan keluarga, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Kabupaten Cirebon, dinilai tidak mengecewakan. Juga dalam memberikan pemahaman penggunaan akseptor KB, yakni IUD.
Kepala . Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Jawa Barat, Uung Kusmana mengatakan, meski butuh waktu lama, namun peran TPD dalam merubah stigma di masyarakat, dinilai berhasil. Indikator keberhasilan itu bisa dilihat dari meningkatnya peserta KB dari kalangan laki-laki, baik berupa kondom maupun IUD.
Dia menyampaikan, sebelumnya, stigma di masyarakat bahwa penggunaan alat kontrasepsi KB hanya kewajiban kaum perempuan masih sangat kuat melekat. Sekarang, persentase suami mendampingi istri mengecek kehamilan, juga meningkat.
“Dulu kan perempuan saja yang harus pergi ke bidan, ke rumah sakit. Sekarang partisipasi laki-laki sudah meningkat. Ini salah satu bukti bahwa TPD itu sangat efektif,” ujar Uung, kemarin.
Ia menjelaskan, akseptor IUD sendiri sebenarnya lebih efektif dan efisien. Karena, IUD merupakan alat dan bukan obat. Sehingga, ketika IUD dipasang pada vagina, kemudian terjadi kontraksi atau ada ketidaksesuaian, maka tidak akan ada masalah. Dan IUD bisa langsung dicabut kembali.
Berbeda dengan alat kontrasepsi jenis suntik, kata Uung, ketika terjadi kontraksi atau ketidakcocokan, maka obatnya akan terus mengalir di dalam tubuh.
“Makanya, kalau kita sangat sayang keluarga, sangat sayang masyarakat, lebih baik kita mengkampanyekan alat yang memang kalau ada kontraksi bisa segera diselesaikan dan tidak ada persoalan,” terangnya.
Oleh karena itu, sambung Uung, sebagai aparat negara, pihaknya akan terus memberikan pencerahan-pencerahan untuk terus merubah karakter masyarakat.
Selain dua alat kontrasepsi tersebut, kondom juga merupakan alat kontrasepsi yang aman dan sehat. Karena, dengan memakai kondom, kaum laki-laki jadi lebih tertib dan disiplin. Selain itu, memakai kondom juga bisa menjadi bukti kasih sayang suami terhadap istri.
“Di Jawa Barat sendiri, penggunaan kondom masih rendah sekali. Angkanya masih di bawah satu persen. Karena laki-laki itu tidak mau repot. Karena merasa, urusan hamil, menyusui dan melahirkan itu urusan perempuan. Padahal itu urusan berdua. Ini yang harus terus kita kembangkan,” ungkapnya.

0 Komentar