CIREBON – Libur akhir pekan atau long weekend lalu memberikan angin segar terhadap sektor pariwisata di Kota Cirebon. Di objek wisata keraton kasepuhan misalnya, kunjungan wisatawan tercatat mengalami peningkatan.
Hal ini tentunya membawa angin segar setelah beberapa saat sebelumnya diguncang Pandemi Covid-19 sejak pertengahan maret lalu, yang membuat kunjungan merosot cukup tajam. Keraton Kasepuhan bahkan sempat ditutup selama kurang lebih 2 bulan saat masa awal Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sebelum akhirnya dibuka kembali di awal bulan Juni lalu.
Sebagai salah satu destinasi unggulan Kota Cirebon, Keraton Kasepuhan menyimpan banyak hal menarik yang bisa diulik. Ribuan benda pusaka masih terawat di keraton yang menjadi cikal bakal kesultanan Cirebon ini. Selain sebagai sarana belajar sejarah, Keraton Kasepuhan Cirebon juga menyajikan spot foto yang ikonik.
Direktur Badan Pengelola Keraton Kasepuhan (BPKK) Cirebon Ratu Raja Alexandra Wuryaningrat mengatakan, tingkat kunjungan wisata meningkat pada momen libur tahun baru Islam yang bertepatan juga dengan long weekend. Rata arata setiap long week end, jumlah pengunjung bisa sampai 700 sampai dengan 1.000 wisatawan.
Sekarang ini, bisa jadi menjadi saat yang tepat untuk wistawan. Pasalnya ada banyak tradisi dan budaya yang digelar. Seperti tradisi jamasan atau mencuci benda pusaka yang tahun ini dilaksanakan 3 hari saja. Yakni tanggal 1, 5 dan 10 Muharam saja. Hal ini dikarenakan adanya pandemi Covid-19 dan juga situasi di Keraton Kasepuhan yang memang sedang kurang kondusif.
Untuk bisa masuk ke Keraton Kasepuhan, pengunjung hanya merogoh kocek Rp15 ribu. Sementara untuk pelajar hanya dipatok Rp10 ribu saja. Sementara jika ingin menikmati benda pusaka peninggalan tokoh tokoh terkenal Cirebon, pengunjung bisa masuk ke Museum Pusaka Keraton yang dibuka hanya hari Minggu saja. Untuk bisa masuk, engunjung hanya mengeluarkan Rp25 ribu saja. (awr)
Long Weekend Angin Segar Sektor Pariwisata
